02 ~ Curious of You

111 16 1
                                    

Saita ... no no hana yo.
Aa, douka oshiete okure.

Hito wa naze kidzutsukeatte arasou no deshou?


"Lagu ini...."


Rin to ... saku hana yo.
Soko kara nani ka mieru?
Hito wa naze yurushiau koto dekinai no deshou?



"Suara ini...."


Ame ga sugite natsu wa ao wo utsushita hitotsu ni natte....
Chiisaku yureta watashi no mae de nani mo iwazuni....



Mimpi ini selalu terulang. Berkali-kali aku mendengar lagu ini bagai lima tahun yang lalu. Sejak pemerintah menyatakan Tokyo-bahkan keseluruhan Jepang telah terbebas dari apocalypse virus, perlahan aku berhenti mendengarkan lagu ini lewat mp3. Namun ... lagu ini selalu terngiang, setiap bait, dalam benakku.

Setiap bermimpi, mendengar lagu ini, aku selalu berlari mencari eksistensi sang penyanyi. Awalnya hanyalah pandangan putih tanpa batas, kemudian sekelilingku berubah menjadi sebuah kota yang tidak pernah kukenali tapi tidak terasa asing. Lagi, tanpa ada satu pun manusia kutemui.

"Di mana?"

Aku tidak pernah merasa lelah berlari, terus mencari, mengandalkan pendengaran menjadi arah langkahku. Namun aku tidak pernah berhasil menghampirinya. Setiap suaranya semakin dekat, suara itu menjauh dan terdengar di mana-mana.

"Di mana? Kenapa kamu tidak pernah mau menjawab?"

Ikita akashi wo watashi wa utaou,
na mo naki mono wo tame....



"Di mana?! Inori-san!!"

Kenapa aku selalu yakin yang bernyanyi itu Inori? Kenapa aku selalu frustasi dengan kondisiku sendiri?? Apa benar semua yang sudah kulihat ini hanyalah mimpi?

"Akhirnya tersampaikan."

Tiba-tiba aku merasakan seseorang berdiri di belakangku, merindingkan seluruh bulu kuduk dan aku spontan menghindar. Saat kutolehkan pandang ke belakang, sosoknyalah yang lebih mengejutkanku. "Inori-san!"

Ia masih tetap sama seperti lima tahun lalu. Tidak menua sedikit pun. Bagaimana caraku mengucapkan rasa haru bertemu dengannya? Selama ini aku hanya melihatnya lewat video yang terunggah di internet. Bagaikan mimpi bisa bertemunya secara langsung. Ah, bukannya ini mimpi? Mimpi yang selama ini kuinginkan?

Inori-san menggeleng saat aku menghampirinya. "Aku hanya bisa mengatakannya sekali ini saja, jadi kumohon dengarkanlah."

Aku tidak mengerti maksudnya namun aku mengangguk, seakan memberinya janji.

"Apa kamu menyukai laguku?"

Aku mengangguk sekali lagi. "Euterpe."

Ia menggeleng. "Departures."

Aku terenyak, belum pernah mendengar judul tersebut sama sekali. "Lagu yang mana?"

"Yang selama ini kamu nyanyikan."

Aku kembali terenyak. Lagu yang selama ini aku nyanyikan ... dan tidak tahu judulnya. Ya, hanya ada satu.

"Apa kamu menyukai laguku?" tanyanya sekali lagi.

Guilty Crown: The Righthand of Eve ~She's the Queen~ [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें