22 - Rapuh

54 13 1
                                    

Sambungan dari 00 ”

" Jika seandainya aku mati , apakah dunia akan baik - baik sahaja ? Adakah akan ada yang menangisi kematian aku ? Adakah mama dengan papa menyesal dengan apa yang mereka mahukan  ? " .

" Ada apa dengan kehidupan ? Kenapa nasibku selalu malang berbanding bertuah ? Adakah aku tak layak untuk bahagia ? "

Liya memanjat jambatan itu sambil menangis . Dia sudah nekad untuk mengakhiri semuanya hari ini . Dia sudah penat dengan dunia yang penuh dengan penderitaan ini . Betullah apa yang dia fikirkan . Keluarganya bahagia jika dia sudah tiada .

" Abang , tak lama lagi kita jumpalah "

Gadis itu memejam mata membiarkan angin sejuk menyentuh wajahnya " maaf , hanya ini yang aku mampu lakukan "

Liya memandang kebawah . Kalau dahulu dia sangat takut dengan laut tetapi sekarang dia sangat ingin masuk kedalamnya .

" Selamat tinggal " dia baru sahaja ingin melompat tetapi lengan bajunya ditarik seseorang .

" Lo gila ke ?! Bunuh diri itu dosa ! " marah lelaki itu dengan muka merah padam .

" Raga , tolong biarkan aku pergi . Aku cape  " lelaki yang menarik lengan bajunya tadi itu adalah Raga .

" Dan gue mohon jangan pergi " ujar Raga lembut . Dia menutup matanya sebentar untuk menenangkan diri .

" Lo kuat , lo gabisa menyerah sekarang " Liya berdecit kecil .

" Dimata kamu doang aku kuat , dimata aku engga . Aku cape . Udah berusaha berapa kali tetap aja ga ada hasilnya . Emang aku ga berhak punya kebahagiaan sendiri ya Raga ? "

" Lo berhak bahagia Liya bahkan lebih berhak . Gue mohon jangan menyerah dulu "

" Sampai kapan aku mau nunggu untuk bahagia Ra ? Sampai kapanpun aku gaakan bahagia "

" Lo ga kasian sama Haikal ? Dia udah ngebantu lo selama hari ini tapi lo sesenangnya menyerah " gadis itu menunduk .

" Gue udah telefon Arash . Bentar lagi dia datang ambil lo " .

" Dunia sebenarnya ga jahat , yang jahat itu adalah manusia yang menyakiti kita "

" Janji sama gue , lo gaakan menyerah lagi setelah ini " Lama gadis itu mendiamkan diri akhirnya dia mengangguk .

----------♡----------

----------♡----------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hidup [ 30 days ] Where stories live. Discover now