Chapter 2

1.5K 175 6
                                    

(Name) sedang berjalan menuju ke Hanger Utama, tugasnya di sana adalah memberikan misi untuk para anggota TAPOPS.

Saat sampai, pintu otomatis di depannya langsung terbuka namun seseorang terlempar dan menimpa dirinya. Dia bisa saja menghindar namun yang menimpanya saat ini adalah....

"Thorn!!" (Name) berseru terkejut ketika melihat adik keenamnya terlempar di tubuhnya. Adiknya itu pingsan dengan jejak air di sekitar matanya serta sedikit darah mengalir di sela bibirnya.

(Name) mengangkat kepalanya sambil melihat semua orang di sana. Semua orang disana menunduk kecuali Laksamana Tarung yang masih mengatur nafasnya. Sepertinya dia tengah marah besar. Namun itu tidak membuat (Name) takut.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya (Name)

Laksamana melipat tangannya di dada "Jika aku yang melakukannya, kamu mau apa?"

(Name) mengepalkan tangannya "Kenapa Laksamana melakukan ini?"

"TANYAKAN SAJA PADA ADIKMU YANG CEROBOH ITU!!!!" Teriak Laksamana membuat seluruh orang disana menunduk ketakutan

"Tenang Laksamana, kita masih harus mengurus banyak masalah setelah ini" ujar Komandan Kokoci dengan berani walau nada nya bergetar

Laksamana menghembuskan nafas kasar, sedangkan (Name) memberikan tabletnya kepada Komandan Kokoci

"Komandan ini adalah urutan misi yang akan dikerjakan oleh para anggota TAPOPS hari ini. Saya ingin mengantarkan adik saya ke ruang kesehatan dulu" setelah berkata seperti itu (Name) langsung keluar sambil menggendong Thorn

"Aku harap Thorn baik-baik saja" bisik Gempa khawatir

.

.
SISTER
.

.

Satu hari telah berlalu, (Name) sedang menunggu adiknya sadar, setelah dia selesai mengobati Thorn dia tidak berpindah dari sana. Bahkan dia tidur dan makan di sana.

Suara panggilan dari lencana nya  membuat (Name) mengalihkan pandangannya. Dia mengambil lencana TAPOPS yang bergantung di bajunya lalu meletakkannya di meja. Tak lama keluar hologram orang yang menelpon.

(Name) menatapnya malas "Ada apa?"

"Sepertinya kau tidak suka ku hubungi ya?" Tanya orang itu yang tak lain adalah Kaizo

(Name) menghela nafas malas "Aku malas beradu mulut denganmu kali ini" 

Kaizo mengangkat bahunya sebagai tanggapan

"Kenapa kau menghubungiku?" Tanya (Name)

"Aku mendapat informasi yang penting" jawab Kaizo membuat (Name) menatapnya serius

(Name) menyetel layar di lencana nya agar merekam semua yang diucapkan Kaizo. Dia akan mencatatnya nanti.

"Apa itu?" Tanya (Name)

"Ketua dari pasukan alien ini ingin membangkitkan sebuah bom listrik, menurut informasi yang kudengar bom itu bisa menghancurkan tiga planet sekaligus...." Kaizo menjeda penjelasannya sambil menarik nafas

Sementara (Name) membulatkan matanya "Bom apa itu?"

"Tidak diketahui. Cara kerja bom itu adalah saat diaktifkan ia akan mengeluarkan kekuatan listriknya. Lalu saat semua tempat yang ditargetkan sudah terhubung oleh listrik itu, bom itu akan meledak. Menghasilkan tenaga listrik yang tinggi hingga semuanya musnah"

(Name) mengangguk-angguk sambil mengetuk dagunya

"Dan perlu diketahui kau harus menjaga..."

Kaizo menghentikan penjelasannya saat mendengar suara seseorang

SISTER : The Past (BoEl X Reader)Where stories live. Discover now