Chapter 6

1.3K 180 3
                                    

Gempa mematung setelah mendengar semua cerita kakaknya. Dengan patah-patah dia berbicara

"Ja-jadi mereka semua berkhianat?" Tanya Gempa tak percaya

(Name) mengangguk membuat badan Gempa lemas

"Bagaimana bisa? Padahal mereka adalah orang yang paling kita percayai" Lirih Gempa

"Semuanya bisa terjadi. Dunia ini bagai misteri, apapun yang tidak kau sangka, apapun yang tidak bisa kau tebak semuanya bisa terjadi" ujar (Name)

"Yang perlu kau lakukan sekarang adalah tetap kuat dan lindungi yang kau sayangi"

Gempa berpikir sejenak lalu mengangguk "Terima kasih banyak kak"

***

Tit tit tit

Psshh....

Sebuah pintu besi terbuka, menampakkan seorang pemuda yang sedang membawa nampan dengan mangkuk dan gelas di atasnya

Dia berjalan dan meletakkan nampan tadi di atas meja. Lalu berjalan mendekati saudaranya yang berbaring di kasur

"Masih panas?"

"Sedikit"

Pemuda tadi menghela nafas "Aku meletakkan bubur itu di atas meja, nanti dimakan ya"

"Aku tidak suka bubur"

"Makan saja, bubur itu enak. Kau pasti akan minta tambah nanti"

"Itu tidak mungkin"

"Hah...terserah lah. Jika aku masuk dan bubur mu tidak habis, kau akan tau akibatnya" gertak pemuda tadi lalu keluar dari ruangan tersebut

.

.

SISTER
.

.

Keesokan harinya, (Name) berjalan dengan senang ke kantin. Dua dari ketujuh adiknya sudah mempercayainya. Dia merasa sedikit lega

Jika ada Kaizo disini mungkin ia bisa menceritakan kesenangan nya kepada alien itu. Ya entah mengapa (Name) merasa sedikit merindukan pemuda alien itu. Mungkin karena (Name) terbiasa dengan kehadirannya yang selalu di samping (Name)

Baru saja hendak menekan kode pintu kantin, (Name) langsung tersentak tak kala mendengar teriakan seseorang

"Kakak!"

(Name) pun berbalik dan menatap orang yang memanggil nya tadi

"Ada apa Gem?" Tanya (Name)

Gempa mencoba menormalkan nafasnya yang tidak beraturan "Tolong...hah...tolong...kak"

"Tolong? Tolong apa?" Tanya (Name) sedikit cemas

"Taufan demam tinggi!"

Di sebuah ruangan berwarna putih, nampak seorang pemuda sedang terbaring pucat membuat (Name) melihatnya cemas

"Kenapa bisa begitu tinggi?" Tanya (Name) pada Gempa di sampingnya

"Aku juga tidak tau kak. Setelah kami menyelesaikan misi tiga hari yang lalu, keesokan harinya Taufan langsung demam tinggi" jelas Gempa

SISTER : The Past (BoEl X Reader)Where stories live. Discover now