Chapter 16

1.1K 152 20
                                    

Halilintar terdiam, tenggorokan nya terasa kering, keringat dingin membasahi tubuhnya. Pelayan? Menembak? Obat? Tunggu, itu berarti bukan kakaknya yang membunuh orang tua nya? Tapi, Abraham?

Abraham tertawa, bahkan tawanya menggema di seluruh ruangan itu.

"Apa yang kau rasakan saat ini? Sedih? Marah? Benci? Oh...atau kau menyesal karena salah paham kepada kakak mu? Jadi sekarang kau merasa putus asa? Hahahaha...."

Halilintar perlahan menggeleng kan kepalanya 'Ti-tidak, tidak mungkin. Selama ini bukan dia yang membunuh ayah dan ibu? Tapi orang yang berada di depan ku? Jadi, aku salah paham? Yang dikatakan oleh mereka itu benar?'

Pikiran Halilintar kacau, dia tidak bisa berpikir jernih sekarang.

Abraham menggelengkan kepalanya "Ck..ck..ck malang sekali, kau pasti merasakan sakit yang mendalam. Apa kau ingin aku bantu menghapuskan nya?"

Halilintar menatap Abraham, matanya kini basah. Melihat itu Abraham merasa senang.

"Tenanglah, aku akan menghapuskan rasa sakit itu" Abraham menarik tuas di samping nya.

Tiang tempat Halilintar diikat mulai aktif, dan tiang itu menyerap energi Halilintar dengan tegangan tinggi dan menyalurkannya ke laboratorium tempat bom listrik diciptakan.

"Arghhh..." teriakan kesakitan milik Halilintar menggema di ruangan itu.

Abraham meninggalkan ruangan itu dengan senyum licik di wajahnya.

***

"Akhirnya selesai" ujar (Name) sambil meregangkan otot-otot tubuh nya.

(Name) menoleh ke arah Ice dan mendapati adiknya yang sedang berdiri dengan wajah pucat.

"Ice? Ada apa? Kamu sakit?" tanya (Name) merasa khawatir.

Ice menoleh perlahan ke arah kakak nya "Kak, Dark King sudah menyerang bumi 30 menit yang lalu"

(Name) mematung, Dark King sudah sampai di bumi? Tunggu, Halilintar!

"Gawat!" ucap (Name) gusar.

"Halo? Ochobot!"

Hologram Ochobot muncul "Ice! Kau ada dimana? Apa kalian baik-baik saja?'

"Lupakan kami, apa kalian baik-baik saja?! Bagaimana dengan Halilintar?!" bukan Ice yang menjawab, melainkan (Name).

Ochobot menunduk "Itu lah yang akan kami ceritakan, kembali lah. Aku akan membuka gerbang teleportasi untuk kalian"

Setelah hologram Ochobot menghilang, tak lama sebuah teleportasi muncul tanpa menunggu waktu lama mereka pun memasuki nya. Setibanya di bumi, mereka langsung tiba di kapal angkasa. Di dalam sana, Laksamana Tarung, Komandan Kokoci, Kapten Kaizo, Ochobot, Sai dan Shielda sudah berada di sana.

"Kerja bagus untuk kejadian di bulan tadi, (Name)" puji Laksamana.

(Name) hanya mengangguk menanggapi pujian itu, yang ingin dia dengarkan sekarang adalah kabar adiknya, Halilintar.

"Dimana adik-adik ku?" tanya (Name).

Laksamana menunjuk ke arah sebuah ruangan, tanpa basa basi (Name) langsung memasuki ruangan tersebut. Saat pintu dibuka, semua pandangan adiknya menuju ke arahnya.

SISTER : The Past (BoEl X Reader)Where stories live. Discover now