Chapter 11

1K 159 17
                                    

'kakak, tolong aku'

Sring

Duarrr

Blaze menutup matanya erat-erat, namun dia merasa heran. Dia harusnya merasa sakit karena laser-laser itu, tapi sekarang yang ia tidak merasakan apapun.

"Apa yang kalian lakukan pada adikku, hah?!"

'Suara ini?!' Blaze pun membuka matanya dan itu dia! Sosok yang melindungi nya saat ia masih kecil, sosok yang dari tadi ia harapkan untuk datang melindunginya seperti saat ia masih kecil, dan sosok yang selama ini ia benci. Sosok itu benar-benar datang!

"K-kakak?" panggil Blaze dengan suara tercekat.

(Name) menatapnya lalu tersenyum "Tunggu sebentar disini Blaze, kakak akan menghabisi mereka" ucapnya sambil menatap tajam Adudu dan Probe.

"Hahahaha....kau yakin?" Adudu berucap diiringi dengan munculnya robot-robot yang ia gunakan untuk melawan Blaze tadi.

(Name) tersenyum miring, ia mengambil pistol dari belakang bajunya. Lalu tatapannya berubah menjadi sangat tajam, ekspresi nya pun berubah menjadi sangat serius. Tidak ada senyum sama sekali.

"Kemari lah" ucap (Name)

.

.

Sister

.

.

"Kapal sudah siap tuan besar!" ucap seorang alien kepada tuan nya.

"Bagus, ayo kita berangkat ke bumi!"

"BAIK, TUAN BESAR!" jawab seluruh pasukan alien yang ada.

Kaizo menatap dari balik dinding "Gawat! Mereka akan pergi ke bumi."

***

Duarr

Pertarungan sengit antara (Name) dengan Adudu dan para robot nya pun berlangsung. Namun, disini sudah jelas Adudu kalah telak. Dia bahkan tidak menyangka bahwa kekuatan robotnya tidak sebanding dengan kekuatan gadis di depannya. Gadis di depannya sangat lah kuat dan gesit. Bahkan gadis itu dapat menghancurkan 10 robot dalam waktu 2 menit.

"Bagaimana ini bos? Kalau terus seperti ini, kita akan kalah" ujar Probe.

Belum sempat Adudu berpikir, (Name) sudah melemparkan salah satu robot yang sudah rusak ke arahnya. Membuat Adudu dan Probe terjatuh ke belakang.

"Tidak ada waktu lagi! Cepat Probe, teleportasi!" ujar Adudu panik.

"Baik bos!" Probe segera mengaktifkan sistem teleportasi dan mereka pun menghilang dari sana.

"Cih, pengecut" ucap (Name) kesal. Dia menyimpan pistol nya dan hendak berbalik sampai ia menemukan sebuah benda pipih yang tertimpa di bawah robot.

Dia lalu tersenyum miring 'Ceroboh' batinnya.

(Name) berbalik dan berjalan menuju ke arah Blaze yang sedang mencoba berdiri. Namun, ia tak berhasil dan hampir terjatuh sampai (Name) menangkap nya.

"Blaze? Kamu baik-baik saja?" tanya (Name).

"Ugh...kak"

Blaze pingsan. Sepertinya dia kehabisan tenaga, selain itu juga karena luka di kakinya. (Name) menggendong adiknya sambil tersenyum lembut.

SISTER : The Past (BoEl X Reader)Where stories live. Discover now