4 ~ Takut

655 147 258
                                    

Dia kembali menjauh dariku
Tapi kali ini bukan karena dia benci
Dia terlihat takut padaku
Sebernarnya apa yang terjadi ?


~ author

Setelah kejadian malam itu, Fenly terlihat semakin menjauh dari Shandy sementara Shandy, dia enggan untuk sekedar menyapa adiknya yang satu itu. Fajri rasanya sudah kehabisan akal untuk membuat kedua saudaranya damai, setiap kali Fajri meminta mereka untuk damai, Fajri tidak pernah mendapat jawaban yang dia harapkan.

Malam ini Fajri kembali di rumah seorang diri, Shandy yang berpamitan karena ada urusan penting dan Fenly yang memang bekerja pada malam hari Fajri membaca buku yang ada ditangannya sambil menunggu salah satu saudaranya untuk pulang, tapi sepertinya mereka akan lama pulangnya, akhirnya setelah bosan Fajri memilih untuk pergi ke kamar miliknya.

Tak lama setelah Fajri masuk kedalam kamar, Fenly saudara kembarnya itu datang dan langsung merebahkan dirinya di sofa, gitar miliknya dia biarkan tergeletak di lantai begitu saja, mendengar ada suara dari arah ruang keluarga Fajri mencoba mendatangi ruang keluarga, setelah dia mengetahui siapa yang datang dia memeriksa jam dinding, masih jam sembilan malam, tidak biasanya saudara kembarnya itu pulang lebih awal. Fajri mendatangi Fenly yang masih merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga.

Fajri menatap Fenly yang tampak tertidur tidak nyaman di sofa itu, Fajri meraih gitar milik Fenly dan meletakkannya di tempat yang lebih aman, perlahan dia mendekati Fenly dan membangunkan saudaranya itu secara hati-hati. Fenly membuka matanya dan menatap Fajri yang saat ini ada didekatnya. Fenly merubah posisinya menjadi duduk agar Fajri juga bisa duduk didekatnya. Fajri tersenyum manis dan duduk disudut sofa.

" Sini ! " Kata Fajri sambil menepuk pahanya sendiri

Dengan senang hati Fenly kembali merebahkan dirinya dan menjadikan paha Fajri sebagai bantal untuknya, Fajri terlihat begitu menyanyangi saudara kembarnya itu, dia mengusap pelan rambut Fenly tapi langsung terkejut.

" Fen... Lo sakit ? Lo demam gini ? " Panik Fajri saat mengetahui jika suhu tubuh Fenly hangat

" Kecapean aja Ji ! Dipake istirahat bentar juga sembuh kok "

" Fen.... Ini kenapa gue ngga suka kalau Lo kerja, kepalanya pusing ngga ? Mau gue pijitin biar pusingnya berkurang ? "

" Ngga papa Ji, pusing dikit doang kok...  Jangan khawatir ya ! Gue baik-baik aja, istirahat bentar juga sehat, apalagi kalau istirahatnya ditemenin kembaran sendiri.... Wahhhh pasti langsung sembuh gue "

" Fen... Yaudah, Lo tunggu bentar gue buatin minum sama ambil kompres dulu ya ? Gue ngga mungkin nawarin makan, karena gue takut Lo makin parah kalau makan masakan gue "

" Lo belum makan ? Mau gue masakin aja ? "

" FENLY !!! " Fenly terkejut karena ini untuk pertama kalinya Fajri membentak seperti ini

" Maaf... Lo tuh lagi sakit Fen, udah ya mikirin guenya ! Gue ngga papa Fen.... Sekarang Lo tunggu sini ! Gue mau buat minum sama ambil kompres ! Awas ya macem-macem ! "

" Iya Ji.... "

Fenly kembali memejamkan matanya sesaat setelah Fajri pergi, selain membuat minum dan mencari konpers Fajri mencoba untuk mencari obat demam tapi tidak berhasil menemukannya. Akhirnya Fajri memilih untuk menghubungi Shandy, mungkin Shandy bisa pulang untuk membeli makanan dan obat untuk Fenly. Cukup lama Fajri menunggu hingga panggilan darinya dijawab oleh Shandy.

" Halo Ji ! Giamana ? " Tanya Shandy dari seberang

" Abang bisa pulang ? Bawain makan sana obat demam ngga ? soalnya... "

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang