22 ~ Jawaban...?

604 131 154
                                    

Inikah jawaban yang aku dapat?
Inikah yang selama ini aku cari?
Aku tak puas dengan jawaban ini
Aku bahkan menyesal karena mengetahuinya


~ author

Shandy meremas resep obat yang biasa ia tebus disalah satu rumah sakit yang ia percaya untuk menangani kesehatan Fajri. Shandy mengacak rambutnya frustasi dan kini meremas resep tadi menjadi sebuah bola kecil kemudian ia lemparkan ke perapian. Ia kali ini tengah duduk sendirian di markas mereka, semenjak keputusan mereka untuk berhenti Gilang jadi lebih sering pulang menemui keluarganya jadi Shandy yang lebih sering di markas seorang diri.

Ia mengeluarkan handphone miliknya dan kini menatap potret seorang pria tampan yang baru beberapa hari ini meninggalkan dirinya, Shandy menangis sambil mendekap erat handphone miliknya itu, andai dia bisa memohon ia ingin bertemu dengan Fenly barang sedetik, ia hanya ingin memeluk adiknya itu lebih lama lagi, ia ingin mengatakan jika dia sangat menyanyangi Fenly dan tidak siap jika harus kehilangan Fenly. Tangis Shandy makin kencang ketika dia kembali teringat ucapan petugas farmasi di salah satu rumah sakit yang tadi ia datangi.

" Ini bukan resep untuk pasien jantung mas... Obat ini biasa dikonsumsi untuk pasien yang mengalami kelainan mental, obat ini biasa digunakan untuk mengendalikan emosi pasien dan menjadikan pasien lebih tenang, mungkin beberapa pasien akan mengalami kantuk yang cukup berat setelah mengkonsumsi obat ini, dan beberapa pasien juga ada yang merasakan nyeri pada dada sebelah kiri karena efek obatnya, tapi nyeri ini bukan nyeri yang berbahaya. Mungkin agar lebih jelas mas bisa tanyakan pada dokter kami, agar mas lebih paham dengan apa yang saya jelaskan "

Shandy menarik kuat rambut gondrong miliknya, kepalanya kembali terasa berat dan memutar memori dimana dia langsung mendatangi rumah sakit tempat biasa ia menebus obat Fajri dan menanyakan kebenaran diagnosa Fajri. Shandy nyaris kehilangan warasanya dan memukul dokter yang menangani Fajri andai dokter tadi tidak memberikan penjelasan.

" Pihak rumah sakit tidak akan membohongi kalian semua jika tanpa persetujuan keluarga pasien, kami hanya menjalankan tugas dan pesan yang diberikan orangtua kalian semasa masih hidup. Mereka tidak ingin kalian mengetahui penyakit Fajri yang sebenarnya, karena orangtua kalian khawatir nantinya kalian akan menjauhi Fajri karena hal ini, itu sebabnya kami sepakat untuk memalsukan diagnosa Fajri dan menutup rapat rahasia ini dari semua orang termasuk kamu dan Fenly " begitulah penjelasan yang ia dapat dari rumah sakit dan dokter yang merawat Fajri

Kini rasanya Shandy enggan untuk pulang, ia bingung harus menemui siapa, harus percaya siapa dan harus pulang untuk apa? Ia bahkan berharap semua ini hanya mimpi dan saat nanti ia terbangun dia masih mendapati Fenly disisinya dan Fajri yang polos dan lugu. Tapi seperti apapun Shandy mencoba untuk menyangkal, semua memang sudah terjadi. Fenly telah pergi meninggalkannya dan Fajri, dia adalah orang yang saat ini sangat ia curigai.

" Fen.... Kakak bingung, kakak butuh Fenly... Kakak pengen ketemu Fenly... Kakak pengen peluk Fenly.. kakak kangen dek... " Isak Shandy

Sudah lewat tengah malam dan Shandy masih belum beranjak, ia benar-benar malas pulang ke rumah, ia bahkan ingin mencari tempat dimana dia bisa kembali melihat Fenly, ia merasa bersalah sudah menyia-nyiakan hidup Fenly selama ini, ia menginggat bagaimana perjuangan Fenly semasa ia hidup, bekerja banting tulang untuk mempertahankan hidup Fajri yang ternyata semua itu palsu.

" Argh.... Kenapa gini sih? Kenapa semua bukti yang gue dapet bikin gue curiga sama Aji? Gue ngga tahu harus apa kalau beneran Lo yang bunuh Fenly Ji... Gue ngga habis pikir sama Lo ! " Kesal Shandy

Shandy mengusap wajahnya kasar dan dengan segala pertimbangan dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia mengendarai motor miliknya dengan kecepatan sedang, ia sebenarnya tidak ingin langsung sampai di rumah tapi sepertinya mau selambat apapun kini dia telah tiba di rumah, Shandy memarkirkan motor miliknya dan langsung masuk kedalam rumah. Ia sedikit terkejut karena melihat Fajri yang duduk di sofa sambil menatap Shandy yang baru saja masuk rumah.

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang