5 ~ Dingin

698 144 177
                                    

Dia adalah pria dingin dengan hati batu
Tatapannya setajam pisau
Dia tidak peduli berhadapan dengan siapa
Tugasnya hanya memastikan lawannya tak bernyawa


~ author

Seorang pemuda manis tampak turun dari kamarnya yang berada dilantai dua untuk bergabung dengan keluarganya yang lain di meja makan. Dia tampak tersenyum pada kedua orangtuanya yang saat ini menatapnya sambil tersenyum manis. Sang ibu mengambilkan nasi dan lauk untuknya.

" Makasih ma... " Kata pemuda itu sopan

" Zwei mana ? Dia belum turun ? " Tanya sang papa pada anak bungsunya itu

" Tadi masih ganti baju pa, mungkin bentar lagi turun.... Oh ya pa, Fiki pengen belajar main gitar.... Tapi Fiki mau yang ajarin Fiki tuh kak Fenly, senior Fiki dulu, boleh ngga pa ? " Tanya pemuda dengan nama Fiki tadi

" Fenly anak mana ? Keluarganya siapa ? Terus pergaulannya selama ini seperti apa ? Papa ngga mau Fiki belajar sama orang yang engga-engga. Nanti papa cariin kamu guru les gitar tekenal aja, dia udah punya sertifikat dan terlatih atau kamu mau gitaris band terkenal aja ? Papa lebih suka kamu belajar sama orang yang jelas daripada sama Fenly itu "

" Papa belum kenal sama kak Fenly lho, dia baik kok pa... Dia ngga pernah bikin masalah di sekolah dulu, dia rajin juga. Fiki cuma mau diajarin sama kak Fenly pa... Boleh ya ! "

" Suruh Fenly ketemu sama papa dulu setelah itu papa baru bisa memutuskan, kamu bisa belajar dengan Fenly atau tidak. Ngerti ? "

" Iya pa.... " kesal Fiki, selalu seperti ini. demi Tuhan Fiki yakin sekali Fenly tidak akan mau mengajari Fiki setelah dia bertemu dengan papanya, yang ada Fenly memilih untuk menyerah sebelum datang ke rumahnya.

Zweitson duduk di samping Fiki dan melihat adiknya itu sedikit kesal, dia menatap Fiki penuh tanya sementara Fiki hanya menggeleng lemah. Zweitson mengerti pasti ini tentang Fiki yang ingin diajari Fenly bermain gitar.

" Pa... Fiki sama Zwei udah dewasa lho, kapan kita bisa mandiri kalau kaya gini ? Kapan Zwei sama Fiki bisa punya temen ? Setiap kali kita punya temen pasti selalu jauhin kita karena papa. Kita butuh temen pa... Asal papa tahu di negara ini masih banyak orang baik salah satunya kak Fenly. Ayolah pa... Jangan kaya gini ! Semakin papa kekang kita berdua semakin Fiki dan Zwei pengen berontak. Papa mau liat anak papa gila karena ga punya temen ? " Kata Zweitson

" Pa Zwei ada benarnya ! Apa salahnya sih mereka diajari sama Fenly itu... Ngga semua yang ada di negara ini jahat pa.. kalau semua berarti mama juga jahat dong ? Percaya sama mereka pa ! Mereka ga mungkin salah nilai orang, anak-anak kita butuh sedikit kebebasan. Zwei bener, lama-lama mereka bisa gila pa kalau kaya gini "

" Memang Fenly itu keluarganya siapa ? Orangtuanya kerja apa ? "

" Orangtua kak Fenly udah meninggal pa ! Kak Fenly tinggal sama kakak dan saudara kembarnya. Kak Fenly kerja buat biaya pengobatan kembarannya yang sakit " jawab Fiki

" Tuh keluarganya aja begitu kan... Masa papa kasih izin "

" Pa... Gitu gimana sih ? Emang kak Fenly minta lahir dari keluarga yang begitu ? Engga kan ? Ngga semua orang kaya Fiki sama Zwei yang punya keluarga lengkap... Ngga semua orang punya nikmat sehat... Dan sayang banget ya ngga semua orang semenderita Fiki sama Zweitson yang terus papa kekang " kata Fiki kesal dan langsung pergi ke kamarnya lagi

" Papa itu pemimpin lho tapi mimpin keluarga aja papa ngga bisa, apalagi mau mimpin rakyat ? Jangan bikin malu deh pa " kata Zweitson yang kini menyusul Fiki

" Pa... Biarin aja mereka punya temen ! Mereka udah tahu mana yang baik dan mana yang engga lho ! Jadi udah ya kekang anak-anak ! Ngga mau kan anak-anaknya jadi bantah papa kaya gini ? Jadi udah ya "

S H A D O W || Un1tyWhere stories live. Discover now