14 ~ Teror

552 127 121
                                    

Semua telah dimulai
Entah hanya main-main
Atau memang ancaman serius
Tapi ini cukup menakutkan

~ author

Shandy berjalan menuju markasnya untuk menemui kedua teman baiknya itu, dia tersenyum bahagia saat menginggat bagaimana harinya bersama dengan Nindy hari ini. Senyumnya masih terukir indah meski kini dia sudah duduk disamping Gilang yang menatapnya bingung. Tak lama Farhan yang entah dari mana juga bergabung bersama mereka dengan senyum yang juga tampak terbit, Gilang dibuat bingung sendiri ada apa dengan kedua temannya ini.

" Ini Lo berdua kenapa sih ? Dateng senyam senyum ga jelas gini " tanya Gilang penasaran

" Gue udah jadian dong sama Nindy, yang kakaknya gue bunuh waktu itu. Dan Lo tahu ngga dia beneran lindungi gue dari polisi yang lagi cari kita. Jadi kalian jangan emosi ya sama Nindy, dia tuh baik... Dia waktu itu mau celakain Fen karena dia kilaf aja " jawab Shandy

" Gini nih kalau pembunuh udah jatuh cinta, tapi ngomongin polisi gue juga pernah ketemu sama polisi yang cari kita, bahkan gue sempet ngobrol sama dia lama banget, namanya Ricky kalau ga salah... Jadi kayanya mulai sekarang kita harus lebih hati-hati lagi "

" Nahhh iya si Ricky itu yang gue temui sama Nindy tadi... Wahhh kayanya kita beneran harus hati-hati deh sekarang "

" Lo sendiri kenapa Han ? Kayanya ada yang buat Lo bahagia nih " kata Gilang yang kini melempar pertanyaan yang sama pada Farhan

" Gue ada kabar bagus, kita ada tugas buat bunuh orang dan bayarannya lumayan gede bahkan lebih gede dari biasanya " terang Farhan

" Han... Lo kan tahu gue udah ngga mau bunuh lagi, gue udah janji sama Fenly buat berhenti Han, jadi udah ya gue ngga ikutan masalah begini " kata Shandy sambil bersandar pada bahu Gilang

" Emang bunuh siapa sih ? Kenapa bayarannya bisa Segede itu ? " Tanya Gilang sedikit curiga

" Nama targetnya Fiki, dia ngga nulis profil lengkap cuma nama sama foto aja sih tapi kalau kita berhasil kita bakal dapet duit yang banyak "

" Fiki ? Lo gila, itu temen Adek gue dan dia juga anak pejabat... Sekali Lo salah langkah mati Lo semua " kata Shandy

" Wahhh Han kalau udah ke ranah pejabat gue angkat tangan deh, gue ngga ikutan. Shandy benar, terlalu gede resikonya Han " kata Gilang

" Gue juga baru tahu kalau dia anak pejabat, tahu dia anak pejabat pasti langsung gue tolak, karena ya itu tadi pasti banyak media yang berusaha liput beritanya dan itu bahayain kita " kata Farhan yang kali ini menyetujui kedua temannya

" Berapa duit yang dia tawarin emang ? " Tanya Shandy

" Tujuh ratus juta.. banyak kan ? " Jawab Farhan

" Wuuiiihhhh banyak juga ya, lumayan tuh sebenernya buat pengobatan Aji " kata Shandy yang disambung kekehan pelan

" Tadi katanya ngga mau bunuh lagi, pas denger duit aja Lo berubah pikiran " kata Gilang

" Engga Lang, bercanda gue.... Lagian nih kerjaan resikonya tinggi. Gue cuma bilang tujuh ratus juta lumayan kan buat pengobatan Aji, lagian selama gue ngga bunuh orang, Fenly yang cari duit dan gue kasian sama dia " jawab Shandy

" Adek Lo yang itu lucu ya Shan.... Cara dia nunjukin rasa sayangnya ke Lo tuh beda, tapi gue yakin banget kalau dia cuma ngga mau kehilangan kakaknya. Lo beruntung punya Adek kaya Fenly... Jangan sakitin Fenly lagi Shan ! " Kata Gilang sambil menepuk bahu Shandy

" Kenapa jadi Lo yang keliatan lebih sayang sama Fenly ya... " Kata Shandy sambil tersenyum

" Gue selama ini perhatiin Adek Lo itu, setiap kali dia berantem sama Lo gara-gara Lo mau bunuh orang, dia emang marah sama Lo, dia bentak Lo tapi mata dia ngga bisa bohong kalau dia khawatir sama Lo, dari situ gue ngerasa kalau dia beneran sayang sama Lo dan ngga mau Lo luka Shan... Makanya waktu denger Fenly kecelakaan waktu itu gue khawatir banget sama dia, padahal kenal dan ngobrol aja ngga pernah "

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang