7 ~ Let's Start

655 138 191
                                    

Mari kita mulai semuanya
Aku harap kamu sudah bersiap
Karena yang namanya pembalasan
Pasti jauh lebih sakit


~ author

Menjelang malam Shandy menemani kedua adiknya untuk tidur, sebelum itu Shandy tampak membantu Fajri untuk meminum obatnya, dari yang terlihat Shandy sangat menyanyangi Fajri sesekali Shandy mengusap rambut hitam milik Fajri dengan sayang. Fenly yang tidur di samping Fajri tampak memalingkan wajahnya, meredam rasa nyeri dalam dadanya, ia tidak boleh iri dengan perhatian Shandy pada Fajri, saat ini Fajri sakit dan dia memang butuh Shandy.

" Selamat tidur Fajri... Abang sayang banget sama Aji, Abang bakal lakuin apapun biar Aji bisa sembuh apapun Ji apapun... Aji jangan khawatir ya ! Abang yakin Aji bakal sehat lagi " kata Shandy masih sambil mengusap rambut hitam milik Fajri

Saat ini Fajri sudah tertidur karena efek obat yang dia konsumsi memang menyebabkan kantuk sehingga setelah minum obat pasti Fajri akan langsung tertidur. Fenly meremas selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dengan tangan kiri, salahkah jika Fenly berharap Shandy melakukan hal yang sama ? Sakitnya memang tidak separah Fajri tapi dia juga ingin sekali saja merasakan perhatian Shandy.

" Fen.... Belum tidur ? Kenapa ? Tangannya sakit lagi ? " Tanya Shandy yang kini beralih mendekati Fenly setelah yakin Fajri sudah terlelap

" Engga... Tadi belum ngantuk... Ini juga mau tidur "

" Yaudah Lo tidur aja gih ! Biar cepet sehat... Jangan begadang " kata Shandy sambil tersenyum tipis

Shandy membenarkan letak selimut Fenly dan Fajri sekilas, kecewa ? Jelas Fenly merasa kecewa, bagaimanapun dia sangat berharap Shandy mengusap rambutnya juga dan mengatakan jika dia sangat menyanyangi Fenly, dia juga ingin mendengar Shandy menenangkan dirinya dengan mengatakan tangannya akan segera pulih.

" Kalau ada apa-apa sama Aji, Lo chat atau langsung hubungi gue ya Fen ! Gue mau Keluar bentar, ga ada tiga puluh menit gue udah pulang... Cuma mau ke mini market bentar "

Fenly terdiam bahkan disaat dia sakit saja, Shandy masih memberi Fenly tugas menjaga Fajri. Jika saja Fajri sehat mungkin Fenly akan protes dengan sikap Shandy saat ini tapi mengingat kondisi Fajri yang kurang baik Fenly mengurungkan niatnya, dia tidak boleh iri dengan Fajri. Mata indah Fenly menatap Shandy yang hendak beranjak, dengan cepat Fenly meraih lengan Shandy dengan tangan kirinya, Shandy menoleh dan sedikit berlutut agar tingginya sama dengan Fenly yang saat ini berbaring.

" Kenapa Fen ? Lo mau ngomong apa ? " Tanya Shandy

" Kak..... Kak Shan malam ini ngga akan kerja kan ? " Tanya Fenly lirih sambil menatap Shandy penuh harap

Shandy tersenyum tipis dan kini duduk dilantai sambil mengusap rambut keemasan Fenly, Shandy meletakan kepala miliknya di dekat bahu kiri Fenly.

" Engga Fen... Gue beneran cuma mau ke mini market aja kok.... Gue bakal jagain Lo berdua sampai Lo sama Aji sehat lagi ! Gue pergi ya "

" Kak.... Jangan pergi ! Tangan gue sakit lagi.... Nyeri banget kak.... " Kata Fenly berbohong

Bukan apa-apa tapi hanya dengan kebohongan Fenly bisa mendapat perhatian dari Shandy. Mendengar keluhan Fenly, Shandy langsung memeriksa lengan Fenly takut jika terjadi sesuatu. Secara perlahan Fenly bergeser mendekat kearah Fajri.

" Temenin kita bentar aja kak... Mau ya ! " Kata Fenly sambil menepuk sisi kosong di ranjang miliknya

Shandy sekali lagi tersenyum dan menuruti keinginan Fenly, dia merebahkan tubuhnya di sisi Fenly dengan kedua lengan yang fokus memeluk lengan kiri Fenly.

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang