17 ~ Berita

527 125 163
                                    

Berita itu mulai tersebar
Tentang anak pejabat yang mati
Tentang seseorang yang dicurigai
Dan semua hal yang tengah terjadi

~ author

Shandy melepas helm miliknya setalah ia entah pergi dari mana, ia sedikit menarik lengan Hoodie yang ia kenakan dan kini menyandari sesuatu, gelang yang sering ia kenakan hilang dari pergelangan tangannya. Shandy dibuat kebingungan sendiri karena hal itu.

" Lahhh..  jatuh dimana itu gelang... Haduuuh " kata Shandy sambil mengacak rambutnya frustasi

" Cari apa bang? Ada yang jatuh? " Shandy menoleh pada Fajri yang entah tadi dia pergi kemana, tidak biasanya Fajri keluar rumah

" Aji dari mana? " Tanya Shandy bingung

" Dari beli makan bang, Fenly dari semalem ga keluar kamar papa sama mama, dia ga makan dan ga masak juga, jadi Aji beli deh. Tadinya mau pesen makan aja lewat aplikasi tapi Aji bosen di rumah yaudah Aji keluar "

" Lain kali jangan kaya gini ya Ji, kalau laper bilang aja sama bang Shan atau engga Fenly. Tuh anak ya, ngambek ngga kira-kira... Harusnya dia jagain Aji bukan malah kaya gini, biar nanti Abang ngomong sama Fenly "

" Jangan marahin Fen lagi bang ! Aji ga suka kalian berantem kaya gini... Aji ngga papa kok bang, tadi juga cuma kedepan situ, ngga jauh. Mungkin Fenly emang butuh waktu buat sendiri, jadi biarin aja ya bang ! Oh iya tadi bang Shan cari apa?"

" Oh... Itu... Ahhh... Engga ngga ada. Yaudah yuk masuk "

Shandy menuntun Fajri untuk masuk kedalam rumah, sebelum ia mencapai pintu ia kembali menoleh kebelakang berharap gelang miliknya ada disekitar motor miliknya tapi sepertinya gelang itu memang terjatuh dan bukan di rumah ini. Mungkin setelah ini Shandy akan mencoba mencari gelang itu lagi. Saat ini ia memilih fokus pada adik adiknya dahulu.

" Aji siapin makan dulu ya, Abang mau ke atas ngomong sama Fenly "

" Abang ngga akan marahin Fenly kan bang? Fenly ngga salah bang, ngga selamanya Fenly harus jaga Aji, Fen punya kehidupan sendiri, sesekali biarin Fen nikmati hidupnya bang, hidup Fenly ngga melulu tentang Fajri... Lagian Aji ngga papa kan? Aji cuma pergi ke warung makan depan kok, kalau Abang ngga percaya boleh deh tanya ke tetangga, Aji ngga main jauh jauh bang, Aji juga ngga mau terus terusan bergantung sama Abang, sama Fenly... Kasian Fen bang "

" Fajri aja bisa lho mikir dewasa gini, kenapa anak itu engga sih, iri terus kerjaannya "

" Kalau Aji jadi Fenly, Aji pasti iri bang... Bang Shan kalau sama Aji lembut, baik, perhatian beda sama Fenly... Bang Shan liat dari sudut pandang Fenly juga ya ! Biarin Fenly istirahat dulu ! Abang aja yang siapin makan biar Aji yang ngomong sama Fenly "

" Abang ngga mau sampe dia bentak Aji apalagi sakiti Aji "

" Fenly itu saudara kembar Aji, ngga mungkin Fenly sakitin Aji... Bang Shan percaya sama Aji ya " kata Fajri yang kini memberikan kantung plastik berisi makanan yang tadi ia bawa pada Shandy, setelahnya perlahan Fajri menaiki tangga untuk menuju kamar kedua orangtuanya.

Fajri mengetuk pintu itu terlebih dahulu dan kini masuk, ia memperhatikan Fenly yang tampak tengah memainkan handphone miliknya, Fenly menatap Fajri sekilas kemudian kembali memperhatikan handphone miliknya. Fajri mendekati Fenly dan langsung memeluk tubuh saudara kembarnya itu.

" Fenly marah sama Aji ya ? Maaf ya Fen... Aji salah "

" Apa salah Lo ? Kalau Lo ngga tahu persis apa salah Lo, ngga usah minta maaf ! Buang buang waktu sama tenaga Lo doang kan, mending Lo pergi, gue yakin kakak kesayangan Lo itu lagi khawatir sama Lo karena Lo samperin gue... Keluar Lo "

S H A D O W || Un1tyWhere stories live. Discover now