23 ~ Shadow (end)

526 126 113
                                    

Kamulah bayangan yang sebenarnya
Bayangan yang bersembunyi selama ini
Membuat kekacauan kemudian pergi
Manusia tak punya hati

~ author

Semalaman ini gadis cantik dengan nama Nindy itu tidak bisa memejamkan matanya, ia terus terpikirkan Shandy yang saat ini entah berada dimana, suara sirine mobil polisi membuat Nindy semakin merasa ketakutan, dia membutuhkan kabar dari Shandy tapi dia sadar jika saat ini Shandy tidak mungkin memberinya kabar, ia hanya berharap jika Shandy menepati ucapannya untuk datang saat subuh.

Sekali lagi Nindy melirik jam dinding yang ada didalam kamar miliknya sudah jam empat lewat dan Shandy belum juga datang, rasanya Nindy ingin sekali keluar dan mencari keberadaan kekasihnya itu. Sebuah ketukan di jendela kamar Nindy membuat gadis cantik itu terkejut dengan hati-hati dia membuka tirai jendela dan mendapati Shandy tengah berada di luar jendela tadi, tak perlu menunggu lama Nindy membukakan jendela agar Shandy bisa masuk.

Nindy langsung menjatuhkan tubuhnya pada pelukan Shandy ketika kekasihnya itu sudah berada di dalam rumah. Nindy terisak kuat karena sangat takut dan khawatir dengan Shandy. Dia sudah pernah kehilangan dan untuk kali ini dia tidak ingin kehilangan Shandy lagi.

" Hey... Kok nangis? Aku ngga papa sayang... Jangan nangis dong "

" Aku takut... Gimana kalau tadi polisi tangkap kamu? Aku ngga mau kehilangan kamu Shan... Kenapa adik kamu jahat banget sih, kenapa dia tega lakuin ini ke kamu? "

" Dia kecewa sama aku Nin, ini salah ku... Aku kurang perhatian sama Aji, aku kurang terbuka sana Aji, dan aku banyak bohong sama dia. Mungkin itu yang bikin dia kecewa sama aku dan laporin aku ke kantor polisi "

" Tapi bukan kamu yang bunuh Fenly... Kenapa Aji bilang kalau kamu yang bunuh, dia jahat sama kakaknya sendiri "

" Engga... Aji ngga jahat, dia cuma kecewa sama aku... Aji tetep adikku yang harus aku lindungi Nin, aku udah janji kalau aku bakal jagain dia "

" Tapi dia keterlaluan "

" Ummmm.. tapi gimanapun adik tetap adik Nin... Sekarang kamu tidur gih ! Semaleman ngga tidur kan? "

" Tapi Shan... "

" Aku bakal disini sampe kamu tidur, aku ngga akan pergi, kalaupun nanti aku pergi aku pastiin bakal pamit sama kamu Nin... Jangan takut ya ! Udah tidur gih ! "

Nindy menuruti mau Shandy ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur sementara Shandy ia hanya duduk didekat Nindy sambil mengusap pelan puncak kepala Nindy. Perlahan mata Nindy terpejam karena memang dia sudah mengantuk tapi tidak bisa tidur sebelum ia mendapat kabar dari Shandy jika kekasihnya itu baik baik saja. Shandy tersenyum menatap Nindy yang semakin cantik saat tidur.

" Maaf aku bohongin kamu, maaf aku buat kamu khawatir, dan maaf banget kalau suatu saat aku harus ninggalin kamu... Aku ngga bisa lolos terus menerus Nin, aku bisa ketangkep kapan aja, tapi aku janji sama kamu kalau aku pasti pamit ke kamu sebelum aku pergi aku janji Nin... "

" Nindy... Kalau nanti ternyata bukan aku yang bakal tidur disamping kamu dan dampingi kamu, bilang sama dia kalau dia harus jagain kamu, dia harus sayang sama kamu dan dia ngga boleh kasar sama kamu. Aku sayang banget sama kamu Nin... Sama kaya gimana aku sayang sama kedua adik aku, kamu harus lanjutin hidup kamu sekalipun nanti ngga sama aku... Tapi kamu harus tahu kalau aku bakal sayang sama kamu selamanya "

Shandy mengusap sisi wajah kekasihnya itu pelan, dia sudah pernah berjanji dia akan selalu melindungi Fajri, jadi dia akan menerima tuduhan ini karena dia ingin melindungi Fajri si pelaku sebenarnya. Sekali lagi Shandy menatap Nindy yang tampak tidur tenang.

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang