Ares. 2♡

16 0 0
                                    

Kuylah tanpa basa basi.

Jam belajar sudah selesai dan kini waktunya pulang untuk sekolah SMA Pandawa
Siswa siswi Mulai berpulangan termasuk Rombongan Ares dan Resti.

"Ehk Res itu Resti sama teman nya lo gak mau hampiri? " Sagar bertanya hati hati masih mengingat wajah Ares disaat bertemu resti tadi.

"Hmmm" Mereka pun berjalan menghampiri Resti and Geng.

"Res Lo pulang bareng gue ya? " Ares tiba tiba berbicara dan membuat Resti terkejut akan kehadiran Ares dari belakang nya.

"Ehk Ares-" Tapi sebelum Resti melanjutkan ucapannya klakson motor mengagetkan mereka ber enam.

"Duh siapa sih tuh orang ganggu bangat dah tuh klakson" Ucap Liza dan diangguki oleh yg lainnya kecuali Ares dan Resti.

Seseorang yang berada diatas motor membuka helm nya, rambutnya yang berantakan Membuat ia berkali kali tampan jangan lupakan Dea penikmat cogan tuh mulut kebuka dah. Awas De lalat masuk tuh hahaha.

"Heh.. Dugong netes tuh air liur" Liza menepuk Pundak Dea kuat sehingga sang empunya Pundak meringis. Sudah dbilang Liza mempunyai tenaga keturunan hercules.

"Sakit Lizaaaaa gilak Lo. Lo gak lihat ada pangeran tanpa kuda didepan kita? " Teriak Dea sambil mengelus pundak nya sakit.

"Alay" Liza hanya acuh menunggu apa maksud kedatangan manusia tampan ini.

"Ehkk.. Ha-hayy kenalin gue Alvaro gue temannya Resti, sorry ganggu" Ucap Alvaro tak enak karna tatapan mereka ituloh kayak mau nelan manusia hidup hidup.

"Ehkk Al, Lo kok tau sekolah gue? " Resti berjalan menghampiri Alvaro dan memukul pundak Alvaro pelan. Cwek emang gitu dikit dikit mukul huh.

"Iya Tadi Tante Nadya yang nyuruh buat jemput Lo dan ngasi tau alamat sekolah lo, sorry gak ngabarin dulu heheh" Alvaro canggung soalnya nih banyak pasang mata yang menatap nya tak enak. Apalagi sepasang mata yang melihat nya tajam.

"Ehk ngerepotin ajah nih. Ada ada sih Mami Nyuruh elo" Resti tertawa kecil dan melupakan kehadiran teman temannya.

"Ehemmm" Liza berdehem

"Masih ada loh kita disini bukan pajangan" Liza berkata agak ngegas lohhh.

"ehkk sorry lupa heheh" Resti menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal tak enak juga tatapan Ares seakan mau memakan Dirinya saat ini juga.

"Al, kenalin teman teman guee" Resti berkata sambil menunjuk ke arah Ares dkk.

"Oh.haii" Alvaro tersenyum melambaikan tangan.

"Itu si resti ga nganggap Ares gak sih? " Kesal Dea dalam hati.

"Teman? Nih ada pacarnya loh mbak" Liza berbatin

"Gua harap si Ares tenang dah" Sagar berkata dalam hati karena melihat wajah Ares yang tidak enak dipandang.

"Duh gak dianggap nih babang Ares" Dante berbatin juga.

"Res, lo jadi kan pulang bareng gue? " Ares mencoba menahan gejolak cemburunya saat ini.

"Ehk.Res lo mau balik sama teman lo? Kok gk bilang gapapa deh gue balik aja" Alvaro tidak tau jika Resti pulang bareng teman nya.

"Ehk.gak kok Alvaro, gue pulang bareng elo gak enak juga sama elo karna udah nyampek sini" Resti mengacuhkan keadaan Ares.
Sabar yah babang Ares.

"Tap-" Alvaro ingin bicara lalu dipotong oleh Resti.

Ares (Lengkap) Where stories live. Discover now