Ares. 14♡

10 0 0
                                    

Guys aku bakalan serius namatin ini cerita secepatnya walaupun tanpa dukungan dan voters dari kalian☺🎇

Hujan datang tanpa diundang mengguyur bumi, air yang menetes membasahi setiap jalan di iringi oleh angin kencang.

"Hujan, hujan itu misterius datang tak diundang  berhenti sesukanya saja" Gadis itu melihat hujan yang tiada ingin berhenti dari balkon kamarnya.

"Huffttt andai aku jadi hujan pasti seru deh hehehe"  Dia terkekeh mengapa ia harus menjadi hujan, jika manusia adalah ciptaan yang paling mulia.

"Kayaknya hujannya mau berhenti deh, aku harus siap siap untuk kerumah sakit menjenguk ibu" Gadis itu pergi menuju lemari nya dan mencari cari apa yang harus ia gunakan.

Tak butuh waktu lama ia menemukan baju yang simple kaos oblong berwarna hijau tua dan celana kulot Hw. Ia pun bergegas mengendarai mobilnya dan menuju rumah sakit. 

Rumah sakit

Didalam perjalanan menuju  ruangan ibunya ia bersenandung ria bernyanyi kecil juga gembira disepanjang jalan ia selalu menyapa orang dengan senyumannya. Perhatian nya terahlikan pada seseorang yang sangat ia kenali. Mengapa orang itu kerumah sakit?.

Ia pun mengikuti nya dan memperhatikan gerak gerik seseorang itu. Dia seperti mengenalnya, karna rasa penasaran yang sangat kuat ia mengejar orang itu dan ya kesampaian.

"Ehk Ares" Sapa Liza pada Ares yang sedang membawa resep dari dokter.

Yang disapa sangat terkejut apa yang dilakukan gadis ini dirumah sakit? Apakah ia juga sakit?.

"Ehk.ha-hai Liza" Ares tersenyum kikuk dan melambaikan tangan padamu wajahnya Liza.

"Lo kenapa? Kayak kaget gitu lihat gue?"

"Oh.engga gapapa kok"

"lo sendiri ngapain kesini?"

"Jenguk ibu gue, ibu gue sakit udah 2 minggu katanya penyakit lansia. Gatau juga deh" Wajah Liza begitu murung dan Ares tau itu.

"Lo sendiri ngapain ke rumah sakit? Lo sakit?" Liza memperhatikan gerak gerik Ares yang merasa tidak nyaman disaat ditanyai seperti itu.

"Oh yaudah kalau lo gak mau ngasi tau juga gapapa" Liza memahami itu.

"Yaudah Gue balik Dulu yah Liz" Ares pergi meninggalkan Liza dan seperti buru buru.

"Aneh" Gumam Liza dan pergi menuju ruangan nya.

Sampai di ruangan ibunya Liza melihat ibunya yang sudah tak bangun 2 minggu ini. Wajah pucat dan kerutan diwajah ibunya tak membuat luntur kecantikan seorang wanita yang telah melahirkannya itu.

"Bu, ibu kapan sih bangun. Liza sendirian gak ada teman nya" Liza mengelus ngelus tangan ibunya.
Seharian itu Liza habiskan  didalam ruangan Ibunya.

"Permisi Mbak, boleh tau Laki laki yang kesini tadi itu sakit apa ya?" Tanyak seorang pemuda yang atang kerumah sakit.

"Maaf yah dek, itu privasi pasien" Petugas itu tak memberikan begitu mudah apa yang diminta oleh pemuda tampan didepannya ini.

"Oh yaudah makasih yah mba"
Pemuda itu pergi dengan rasa kesal sia sia dia mengikuti Orang tadi. Jika hasilnya sama sekali tidak ada.

"Gue bakalan cari tau sendiri nanti" Pemuda itu tersenyum smirk. Dan pergi meninggalkan rumah sakit.

Jam terus berganti dan kini sudah memasuki jam sekolah tetapi tanda tanda guru tidak ada yang datang dalam ruangan mereka.

"Ini guru pada kemana sih gilak bangat bisa cuma makan gaji buta doang" Rutuk Dea dengan  kesal.

Ares (Lengkap) Where stories live. Discover now