Ares. 12♡

8 0 0
                                    

Hy☺🎇

Hari demi hari bahkan sudah 1 minggu Ia tidak mendapatkan kabar dari Ares. Resti sangat khawatir mengapa Ares tiba tiba menghilang.
Perjumpaan terakhir yaitu disaat mereka telah berbaikan tapi sekarang dia tak melihat Ares lagi.

"Aress kemana yaa.. " Cemass Resti dan selalu melihat notif yang masuk dari HP nya berharap harap itu adalah Ares. Dan ternyata salah terkadang operator bahkan teman teman sekelas nya.

"Gimana kalau aku kerumah nya aja. Ha iyaiya bener bangat aku kerumah nya aja" Resti sangat bodoh kemana dulu pikiran nya sehingga ia baru sadar harus kerumah Ares.

Ia pun bergegas untuk bersiap siap untuk pergi kerumah Ares. Penampilan nya sangat lah sederhana kaos oblong dan celana jeans yang agak kelonggaran dan rajut yang menutupi tubuhnya.

Setelah menempuh jalan yang cukup lumayan jauh ia telah sampai dirumah pacar nya ini yang sudah menghilang beberapa hari. Tapi kelihatannya rumahnya sangat sepi bahkan halaman rumahnya sudah banyak daun daun yang berjatuhan dari atas pohon.

"Udah lama bangat aku gk kerumah kamu Res.. Jadi kangen aku sama kamu. Kamu kemana sih Res? Kamu marah sama aku? Aku kan udah minta maaf sama kamu. Tapi tolong jangan hukum aku kayak gini" Resti menyeka air mata nya yang sudah jatuh kepipi mulusnya. Ia pun berjalan mendekati pintu rumah Ares. Walaupun memungkinan rumah ini tidak ada penghuni nya ia harus membuktikan nya dulu.

Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu sangat nyaring jelas sekali tidak ada orang didalam rumah ini.
Seorang ibu datang menghampiri Resti seperti nya tetangga Ares.

"Maaf Dek, nyari siapa ya?" Tanyak ibu itu

" Oh ini bu nyari Ares. Ibu tau dimana Ares bu?"

"Rumah ini emang kosong  1 minggu yang lalu tapi ibu gatau mereka pergi kemana. Yang ibu dengar katanya Pemilik rumah ini sedang sakit mungkin ibunya. Karna saya lihat ibunya memakai kursi roda setiap hari mungkin  saja" Ibu itu pun petgi setelah mengatakan itu.

Resti hanya melamun mengapa ia melupakan keadaan ibunya Ares. Pacar apa dia ini? Sehingga keadaan Ares saja dia tidak tahu.

Resti sudah bertanya pada teman teman Ares tapi nihil tidak ada yang tau. Kemana lagi dia harus mencari. Dengan harapan yang tidak sesuai ia kembali pulang.

Sedangkan didalam ruangan yang bernuansa putih seorang pemuda tampan sedang terbaring lemah dengan alat bantuan pernapasan. Sudah 1minggu ia tak sadarkan diri.

"Sayang, kamu bangun ya hiksss.. Ibu sendirian disini" Wanita paruh baya itu terus mengelus rambut putera nya.

"Re-res-ti" Lenguh pemuda itu.

Mendengar suara itu berapa bahagianya mama Ares jika anak nya sudah sadar ia pun menekan tombol agar dokter datang memeriksa keadaan putra nya.

Tidak menunggu lama Dokter datang dengan seorang perawat dibelakangnya. Ia memeriksa kondisi pasien.

"Bagaimana dok dengan anak saya?" Cemas wanita itu.

"Dia akan sadar sebentar lagi bu" Dokter itu langsung pergi dan meninggal kan ibu dan anak itu.

Ya. Satu minggu Ares tidak ada kabar karena ia dirawat dirumah sakit dan tidak ada yang mengetahui itu. Bahkan sahabat nya sekaligus pun. Setelah ia berbaikan dengan Resti penyakit nya kambuh. Dengan beralasan ia ijin pulang duluan dan setelah itu tidak ada kabar lagi.

Kelopak mata yang sudah 1 minggu ini tertutup kini terbuka.. Dengan sayup sayup ia melihat sekeliling nya. Ia baru sadar ternyata ia berada dirumah sakit.

"Sayangg.. Kamu sudah sadarr" Wanita itu menggenggam tangan putranya yang terasa sangat dingin.

"Hausss" Ujar Ares memegang tenggorokannya mamanya pun memberikan minum kepada Ares.

Ares (Lengkap) Where stories live. Discover now