06

1.2K 82 1
                                    


HAI GAYS HAPPY READING SEMUANYA 😍
JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA, MAKASIH 🥰
KALAU GAK SUKA BISA DI SKIP🙏

"Na lo yakin gak ke rumah sakit aja?" Tadi Jaenar meminta untuk di rumah saja, walaupun teman temannya meminta untuk membawanya ke rumah sakit. Dirinya rasa sakitnya ini hanya sebentar saja, dia juga tidak pernah mengalam ini mungkin karena dia makan terlalu sedikit sejak kemaren.

"Enggak Yas, gue di rumah Harry aja. Gak papa kan ry?" Jaenar sekarang sedang berbaring di sofa ruang tamu di rumah Harry. Rumanya Harry tidak ada siapapun, orang tuanya belum pulang dari rumah neneknya.

"Enggak papa Na, lu nginep sampek besok juga gak papa" ucap rendra menjawab ucapan Jaenar yang di tanya siapa yang menjawab siapa. "Iya Na gak papa kok, lagian juga gue di rumah sendirian" Harry memang jarang di ajak pulang kampung dengan keluarganya. Kata ayahnya nanti mobilnya jadi sempit.

"Iya na, kan Marvel juga sering nginep di sini" Harry yang mendengar ucapan Rendra menendang kaki Rendra, yang di tendang hanya tertawa melihat raut wajah Harry. "Mana pernah Marvel nginep dosa lu fitnah"

"Lu sama Marvel yang berapa lama ry?" Tanya Jaenar, dia juga penasaran bagaimana bisa sahabatnya satu ini memiliki hubungan dengan teman musuhnya tanpa memberi tahu dirinya. "Parah lu ry, masak jadian gak ngomong-ngomong." Ucap Yasa menimpali pertanyaan Jaenar tadi.

"Gue gak jadian ya anjir, cuman dia aja yang ngechat gue duluan." Jawab Harry, saat ini hubungan dirinya dengan Marvel tidak tau seperti apa, di bilang dirinya pacaran juga enggak, tapi Marvel selalu mengirim chat kepadanya.

"Jadi lo baper modal ketikan doang? Hahaha anjir kok bisa, kek cewek lu ah" Harry mendengus mendengar ucapan Rendra yang sambil menertawakan dirinya. "Gue gak baper modal ketikan anjirr, dia udah pernah ngajak gue jalan sih" ucap Harry sambil malu-malu dan menundukkan kepalanya.

"Ya ampun ry ry, gue kira lu gak suka batangan" Yasa menepuk pundah Harry dengan kuat membuat sang empuh meringis karenanya.
"Udh sut Jaenar kayaknya dah ngantuk" Yasa yang melihat mata Jaenar sudah hampir terpejam menyuruh temennya untuk diam.

"Ini kita gak ngasih tau ayahnya Jaenar? Lu tau kan ayahnya Jaenar tuh super protektif, kalo gak kita kasih tau bakal nyariin dan marah-marah ke Jaenar." Benar kata Harry, Yuda bisa sangat khawatir jika Jaenar tidak pulang saat ini. "Ya udah gue kasih tau" Yasa yang hendak menelpon ayahnya Jaenar di urungkan saat mendengar tuturan dari Rendra. "Bilang aja kita semua nginep di sini sambil ngerjain tugas, jangan bilang Jaenar sakit ntar ayahnya khawatir" Yasa menganggukkan kepalanya dan menelpon ayahnya Jaenar.

.........

"Lo gak pulang lagi Van?" Marvel melihat Jovan duduk di party meja bar sebenarnya sangat kasihan kepada Jovan. Namun sahabatnya ini tidak mau di kasihani.

"Ntar bokap lo marah lagi. Kemaren gue di marah,bilang katanya gue bawa pengaruh buruk buat lo" Jovan mengacuhkan semua omongan Marvel dan terus meneguk minumannya.

"Lo mau sampai kapan kayak gini terus Van? Coba lo ikutin semua yang di mau bokap lo selama sebulan. Kalo lo gini terus bisa buat bokap lo makin marah sama lo"

"Gue udah coba vel, gue udah diem aja di saat mereka ngeremehin gue, di saat gue di bandingin sama kakak gue, gue capek disana terus. Gue dah punya apartemen gue bisa hidup sendiri tanpa mereka"

Love mistake || NOMIN Où les histoires vivent. Découvrez maintenant