09

1.1K 78 0
                                    

HAPPY READING GAYS😘
JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA, MAKASIH🙏

Saat ini Jaenar sedang makan malam bersama Ayahnya dan Dejun. Hening tidak ada suara apapun saat ini. Biasanya mereka makan malam sambil berbincang saat ini hanya kesenyapan yang terjadi. Sampai akhirnya Yuda yang pertama membuka suara.

"Gimana Na?" Jaenar mengerutkan keningnya bingung, apanya yang gimana.

"Maksud Ayah perut kamu. Masi sakit?"

"Enggak"

"Gue liat-liat ada lebam di pipi lo, habis gelud lo?" Jaenar melototkan matanya kepada Dejun, sejak tadi dirinya menunduk agar Ayahnya tidak tau kalo pipinya lebam.

Yuda menatap Jaenar intensif dan benar kata Dejun ada lebah di pipi Jaenar. "Kenapa Na?"

Jaenar memutar otaknya untuk mencari kebohongan yang tepat. Jika dia katakan habis berkelahi maka dialah yang akan kena.

"Tadi kepentok pintu pas lagi di rumah Harry, Ayah tau kan Harry orangnya gimana jadi kepentok" mungkin saat ini Harry sedang tersedak minumnya karena namanya di buat sebagai tumbal kebohongan Jaenar.

"Kamu bilang ke Harry?" Jaenar menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Yuda.

"Jadi gimana? Kamu udah ngomong?"

Jaenar kembali mengerutkan keningnya namun beberapa saat kemudian dirinya maksud apa yang di maksud Ayahnya, Jovan orang itu yang membuat Jaenar seperti ini.

"Udah, nanti Jaenar habis wisuda mau lanjut kuliah di Jepang aja Yah"

'khuk'
'khuk'
'khuk'

Yuda dan Dejun tersedak bersamaan. Jaenar yang paling tidak suka dengan Omanya di Jepang namun kenapa dia mau pindah ke Jepang.

"Kok ke Jepang Na?" Tanya Dejun penasaran.

"Gue mau besarin anak gue sendiri. Apalagi Oma pasti udah tau kalo gue bisa hamil kayak papa, walaupun gue bakal di ceramahin Oma selama sebulan gak papa deh yang penting gue gak di sini" ucap Jaenar sambil terus memakan makanan di hadapanya.

"Dia gak mau tanggung jawab?"

Jaenar berhenti mengunyah saat mendengar ucapan Ayahnya.

"Gak penting tanggung jawabnya, Ayah aja bisa besarin aku sama Dejun sendirian kenapa aku gak bisa?"

"Tapi Na kamu gak tau sesulit apa Ayah waktu kalian tanya Mama ke Ayah. Ayah gak mau anak kamu juga begitu" Dejun yang melihat wajah Ayahnya semakin serius dan juga wajah Jaenar, hanya bisa memandang keduanya bergantian.

"Dia juga gak punya Mama yah. Biar Jaenar aja, dia juga bakal ngerti kok. Jaenar bakalan kasih tau dia semuanya"

"Tapi kenapa gak di sini aja?"

"Jaenar gak mau ketemu dia terus, Jaenar gak mau kalau dia punya Ayah berengsek kayak dia Yah."

Yuda hanya bisa menghela nafasnya. Jaenar ini sifatnya sama seperti suaminya Wildan keras kepala dan selalu mengikuti apa yang dirinya sendiri tanpa mendengarkan orang lain.

Love mistake || NOMIN Where stories live. Discover now