08

1.1K 94 2
                                    

HAI GAYS HAPPY READING 🥰
JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA MAKASIH😍
KALO GAK SUKA BISA SKIP AJA🙏
TYPONYA BANYA MAAF YA🙏

Saat ini Jaenar duduk di kasur miliknya sambil mencari alamat rumah Jovan. Orang yang pertama di pikirannya adalah Marvel, namun dirinya tidak memiliki nomor Marvel. Jaenar menyadari bahwa Marvel dan Harry dekat maka dirinya langsung menelpon Harry. 

"Halo ry, gue mintak nomor Marvel."

Harry yang baru bangun terkejut mendengar ucapan Jaenar yang seperti tergesa-gesa.

"Buat apa?"

Jovan memutar otaknya tidak mungkin dia bilang menayakan alamat rumah Marvel.

"Ada yang mau gue omongin"

"Oke, gue chat aja ya biar bisa langsung ke sv"

Jaenar menganggukkan kepalanya padahal Harry tidak melihatnya saat ini. Selang beberapa detik handphone berdering Harry mengirim nomor Marvel. Tanpa basa-basi Jaenar langsung menghubungi Marvel.

Marvel saat ini sedang tidur di rumahnya. Dirinya tidak berada di apartemen Jovan karena Jovan saat ini sedang bermain dengan wanita malam dan jika di apartemen maka bisa tahan dari malam sampai siang. Biasanya Marvel di apartemen Jovan walaupun dia sedang tidur dengan wanita, tetapi tadi malam dirinya habis dari rumah Harry.
Marvel mengabaikan ponselnya saat deringan pertama sampai ke tiga kalinya dan akhirnya dirinya mengangkatnya.

"LO SIAPA SIH ANJIR GANGGU ORAG TIDUR AJA!"

Jaenar di sebrang sana menjauhkan handphonenya dari telinga saat mendengar teriakan Marvel.

"Gue Jaenar"

Marvel refleks bangkit dari tidurnya. Kata orang restu Sabahat itu sama dengan restu orang tua, dia tidak ingin Jaenar memandang dirinya buruk dan memengaruhi hubungannya untuk macarin Harry.

"Eh, Jaenar ada apa?"

"IGue mau nanya alamat rumah Jovan, lo pasti tau gak usah bilang gak tau "

"Wah ada apa nar? Kok nyariin Jovan" Marvel tentu saja terkejut, Jovan dan Jaenar tidak pernah akur pasti Jaenar mau berantem sama Jovan.

"Bukan urusan lo! Sekarang gue tanya di mana alamat rumah Jovan" Marvel langsung kicep.

"Tapi Na, dia sekarang kayaknya gak ada di rumahnya"

"Yah terus dimana? Lo kan temenannya masa gak tau sih"

"Kayaknya dia lagi di apartemen, gue kasih alamat apartemennya aja ya"

"Terserah yang penting ada Jovan di sana"

"Jalan**** apartemen nomor 43"

"Oke makasih" Jaenar hendak mematikan handphone namun suara Marvel Masi terdengar.

"Jangan di matiin dulu, gue kasih tau sandinya langsung aja, dia gak bakal bukain pintu kalo ada yang gedor gedor."

"Ya udah buruan apa kata sandinya?"

"6969, jangan kaget Na anaknya emang begit.." belum selesai Marvel berbicara langsung di matikan oleh Jaenar. Karena Marvel banyak omong sekali.

Setelah mendapatkan alamat apartemen Jovan dari Marvel, Jaenar langsung pergi meninggalkan rumahnya tanpa pamitan oleh siapun. Dirinya sudah sarapan karena perutnya sangat lapar akhirnya sarapan terlebih dahulu sebelum yang lain turun.

Lima belas menit perjalan dari rumah Jaenar ke apartemen Jovan, terlihat gedung apartemen yang besar dari luar. Jaenar tau bahwa Jovan ini adalah putra dari salah satu orang terkaya di negerinya.

Love mistake || NOMIN Where stories live. Discover now