PROLOG

3.1K 198 27
                                    

HEIYOOO

Selamat datang di Dewangga!

Pertama-tama dan yang paling utama jangan panggil aku thor. Panggil aja Veysa yaa. Dan aku bakal panggil kalian Cepis 🍓

Kalau nama panggilan kalian siapa?

Oh iya, semoga kalian suka sama cerita ini, selamat membaca <333

***

"RA!! PLEASE INI GAWAT BANGET. LO TAU NGGAK? SHAEL DIBULLY SAMA AKSA!" pekik Ivonna, nafasnya berderu tidak teratur dengan posisi memegang lutut.

Tara terkesiap, darahnya mendidih seketika. Ia mengepalkan kedua tangannya dan bangkit dari tempat duduk.

"Dimana?"

Ivonna menunjuk arah selatan, "Kantin."

Tara segera berlari menuju kantin, tangannya terkepal erat di sisi seragam hingga kukunya berubah menjadi putih. Wajah Tara memperlihatkan sorot murka yang bisa saja membuat siapapun yang melihatnya bergidik ngeri.

Sesampainya di pintu kantin, Tara menatap nyalang pada sesosok cowok jangkung yang sedang menuangkan jus jeruk di kuah bakso milik Shael. Kondisi Shael saat itu pun sudah sangat berantakan, rambut dan seragamnya kotor akibat disiram sebotol kecap beserta saos sambal.

Tidak ada yang membantu Shael, semuanya diam dan beberapa dari mereka mengabadikan peristiwa tersebut layaknya tontonan yang menarik.

"Heh anjing!" Tara mengumpat dan mendorong kasar Aksa hingga gelas yang dipegangnya pun terjatuh dan pecah.

Aksa menatap Tara tidak percaya, ternyata ada yang berani mengusiknya berulah disini. Sebelumnya, Aksa bebas melakukan apapun terhadap murid-murid di SMA Merah Putih karena ia adalah anak dari pemilik sekolah.

Tidak ada yang dapat menentang Aksa, atau murid itu akan dikeluarkan olehnya dari SMA Merah Putih.

Aksa menatap Tara remeh, "Lo nggak usah ikut campur, ini urusan gue sama Shael. Lo mending ke kelas, sebelum nyesel karena berurusan sama gue."

Tara mencekik leher Aksa secara tiba-tiba, tatapannya menajam. "Shael adek gue, siapapun yang nyakitin Shael bakal berurusan sama gue. Lo udah berani macem-macem ke Shael, dan lo bakal rasain akibatnya!" bentak Tara dengan gigi gemeletuk menahan amarah.

"L-lepasin g-gue!" Aksa kesulitan bernapas, kedua tangannya berusaha menjauhkan tangan Tara dari lehernya. Tetapi, tenaga Tara jauh lebih kuat dibanding Aksa. Apalagi sekarang jiwa Tara sedang tersulut amarah yang sangat besar.

Seorang siswa dari arah belakang Tara, berniat untuk membantu Aksa. Tara dengan sigap menendang orang tersebut hingga ia terpental menabrak tembok, sementara tangan kanannya masih setia mencekik leher Aksa.

Tara menyeringai, "Masa dicekik sama gue doang, ada yang bantuin lo? Gue jadi ragu kalo lo bukan cowok," ia terkekeh geli.

Tara melepaskan tangannya dari leher Aksa dengan kasar, ia mengambil semangkok kuah bakso dari meja di depan Shael yang sudah Aksa campur jus jeruk dan menuangkan benda itu ke kepala Aksa beserta mangkoknya.

Byurr

"Ini baru kuah bakso, besok gue bakal taro besi cair panas di kepala lo biar sekalian sama isi-isinya meleleh! Nggak ada gunanya juga kan punya otak tapi ngga dipake," seloroh Tara.

Aksa menatap Tara sengit. Ia menelisik penampilan disekitar tubuhnya yang sudah kotor akibat kuah bakso, "Bangsat! Apa maksud lo?! Lo harusnya takut sama gue, karena gue yang berkuasa disini!"

"Gue nggak pernah takut sama manusia bajingan kaya lo." ucap Tara enteng, ia pergi meninggalkan kantin bersama Shael yang telah ia rangkul.

Dampak dari kejadian tersebut, semua penghuni kantin takjub akan perlakuan Tara yang bisa dengan berani melawan penindas mengandalkan kekuasaan seperti Aksa.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

VOMENT DONG TEMAN TEMAAANN

Wkwkwk ini udah aku unpublish dua kali, dan sekarang aku publish lagi dalam tahap revisian. Ya maap sih, emang kalo liat tulisan berantakan jadi risih ajaa

Kalian gitu juga nggak??

Feedback & follback alangkah baiknya dm di wattpad atau di instagram ya!

DEWANGGA Where stories live. Discover now