26. Precious

646 71 27
                                    

Hellow

Vote dulu sayang sayang ku, dan chapter ini enaknya dibaca pas malem haha

Happy Reading!

***

Cilla mengganggu aktivitas Tara dipagi hari yang cerah.

Lihat saja apa yang cewek menor itu lakukan, dengan bangganya Cilla berdiri di tengah lapangan seraya menjunjung spanduk bertuliskan 'Maafin gue, Dewangga!.

Tentu saja tingkahnya menyita perhatian publik, sekarang hampir seluruh murid di SMA Merah Putih berkerumun untuk menonton Cilla.

Tara menepuk jidat frustasi, disebelah Tara juga ada Ivonna dan Kenan yang tertawa sedari tadi karena ulah Cilla.

"HAHAHAHAH, Cilla jadi makin gila ya sekarang?" celetuk Ivonna.

"Betul, sejak putus jadi makin gila tuh orang. Apalagi tiga cecunguknya udah dipenjara " tanggap Kenan menyetujui.

"DEWANGGA, LO DIMANA?"

"GUE MINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA! DEMI APAPUN!" teriak Cilla tidak tahu malu.

Tidak hanya murid, guru dan karyawan sekolah pun ikut menyaksikan tingkah Cilla yang mendekati gila sekarang.

Bu Eka menggeleng-gelengkan kepalanya heran, "Anak itu kenapa lagi, setelah bikin kasus ngelabrak adek kelas, ciuman sama Aksa, terus dituduh dalang penculikan Tara, sekarang dia mau ngapain lagi."

"Nggak tau ya Bu, mungkin kurang vitamin," sahut Bu Erni yang berada disebelah Bu Eka.

"Nambah lagi murid gila disini kayanya, aduh maaf," celetuk Bu Patmi menutup mulutnya karena keceplosan.

Sebelum semuanya menjadi kacau, Tara akhirnya maju membelah kerumunan untuk berhadapan dengan Cilla. Sebenernya, ia tidak peduli dengan tingkah cewek itu selagi masih dalam batasan. Tetapi masalahnya, Cilla membawa nama depan Tara dalam aksi konyolnya tersebut.

"OH MY GOD! DEWANGGA!" pekik Cilla riang, ia berlari menghampiri Tara.

Tara melirik ke kanan dan ke kiri, banyak pasang mata yang menatapnya heran sekarang. Karena merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian, ia akhirnya berteriak tegas, "BUBAR! INI BUKAN TONTONAN!"

"Alhamdulillah, ketua OSIS kebanggaan kita udah dateng. Balik ke kantor yuk," ajak Bu Patmi ramah.

Seluruh murid SMA Merah Putih mengembus napas kecewa. Satu persatu dari mereka akhirnya bubar dari kerumunan tersebut. Ivonna dan Kenan pun menyusul untuk mendekati Tara.

Tara menatap Cilla dingin, "Lo gila?"

"Gue? Gue waras kok," Cilla memamerkan spanduk buatannya kepada Tara, "Liat ini, gue bela-belain bikin ginian dan pamer di lapangan demi dimaafin sama lo."

"Ini semua tuh gila, dan bukannya lo udah gue maafin?"

Cilla menggeleng cepat, "Belum, waktu itu lo nggak ikhlas. Gue maunya yang ikhlas terus kita temenan."

Ivonna memutar bola matanya malas, ia menyenggol Cilla menggunakan pundaknya seraya bersidekap tangan dikedua dada. "Lo sebenernya kenapa sih? Perlakuan lo ke Tara sebelumnya udah diluar batas, dan sekarang dengan mudahnya lo minta Tara buat temenan."

Cilla membelalak, ia mendorong balik bahu Ivonna. "HEH JAGA YA UCAPAN LO!" Namun sepersekian detik kemudian Cilla tersadar, dan langsung mengelus bahu Ivonna yang barusan ia dorong. "M-maaf, gue nggak sengaja. Gue nggak bermaksud kasar,"

DEWANGGA Where stories live. Discover now