04. Sayang

1K 118 14
                                    

Siang hari ini matahari bersinar sangat terik, Aksa dan Tara berpanas-panasan di lapangan upacara sembari hormat menghadap tiang bendera.

"Gimana bisa gue dihukum, disekolah milik papa gue sendiri??!" cibir Aksa pelan namun masih terdengar oleh Tara.

"Bukan sekolah punya bokap lo lagi, tapi punya gue," balas Tara tanpa menoleh sama sekali. Ia sangat tertib melaksanakan hukuman hormat ke tiang bendera selama dua jam itu.

Aksa mengangkat satu alisnya, "Halu lo? Jelas-jelas punya gue kok."

"Tanya aja sana ke bokap lo sendiri."

"Nggak, lo pasti halu. Bikin malu gue aja! Apa kata semua orang nanti, liat seorang Aksa yang ganteng dihukum."

Tara memutar bola matanya malas, "Derita lo, salah siapa bikin ulah sama gue. Harusnya Cilla tuh yang disalahin."

"Ini pasti kerjaan lo kan, yang bikin kita dihukum Bu Eka suruh hormat ke tiang bendera?" tuduh Aksa.

"Iya, emang kenapa? Nggak boleh?"

Mata Aksa melirik tajam Tara yang berjarak dua meter disampingnya, "Nggak lah! Nanti muka gue jadi gosong gara-gara dua jam hormat beginian,"

"Berisik, gosong doang ngeluh."

Aksa mendesis, ia memaki nama Tara berkali-kali di dalam hati. Api didalam tubuhnya memanas seperti akan meledak sekejab lagi, "Kalo lo bukan cewek, udah gue tonjok lo sampe mental ke samudra!"

"Emang bisa?" ujar Tara meremehkan.

Aksa menghela napas, harus sabar menghadapi Tara. Orang sabar pasti tambah ganteng. Lagipula benar juga, Aksa tidak mungkin bisa menonjok Tara sampai mental ke samudra.

Setelah itu hening.

Kemudian mata Aksa tidak sengaja terpaku wajah cantik Tara yang terkena sinar matahari terik. Walau wajah Tara basah dipenuhi keringat, ia tetap cantik dipadukan dengan auranya yang gagah dan menyeramkan.

Bola mata coklat hazel, hidung mancung, rambut hitam legam, bibir merah muda alami, membuat Aksa tak henti-hentinya memandang rupa Tara yang luar biasa sempurna.

"Apa lo liat-liat gue? Naksir?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa lo liat-liat gue? Naksir?"

Perkataan Tara membuat lamunan Aksa buyar, ia kembali mengarahkan pandangannya ke tiang bendera.

"Nggak usah kepedean, siapa juga yang naksir sama cewek nyeremin kaya lo."

Tara menunjuk dibawah pohon rindang yang agak jauh dari tiang bendera, "Tuh liat, mereka penggemar gue. Banyak kan?"

Aksa mengikuti arah tunjukan Tara, disana terdapat sekumpulan anak laki-laki berjumlah enam sampai sepuluh orang yang meneriakan semangat untuk Tara.

"SEMANGAT DEWANGGA!!"

"Semangat ya cantik ku, nanti abis selesai dihukum aku beliin es teh!"

"Kasian banget cewek ku dihukum gara-gara kutu kupret,"

DEWANGGA Where stories live. Discover now