14. Cuddling +

359 116 14
                                    

*** Sorry ya adek- adek ku 21-
Adegan ini harus ku jelaskan demi terciptanya hubungan step by step yang di janjikan Vicky di chapter sebelumnya ya .......😅
Maafkeun diriku yang berdosa ini ....🙏

******

Tak banyak yang dilakukan Vicky dan Ruby hari itu... Vicky menerima beberapa kerabat juga sahabat yang kemarin tidak sempat hadir. Diselingi kunjungan orangtua dan keluarga Vicky & Ruby yang juga masih menginap di hotel yang sama.

Lalu malam hari nya...
Vicky memasuki kamar hotel mereka... Menatap sejenak siluet istrinya yang tengah diam termenung menatap keluar jendela kaca. Ruby sepertinya tidak menyadari kehadiran nya. Tubuh Ruby disini tapi hati dan pikirannya tidak ...

Vicky mendekat perlahan tanpa suara dan memeluk pinggang Ruby dari belakang sengaja mengagetkan nya. Sekilas ia mengecup mesra bahu Ruby yang terbuka.

" Kenapa semua orang tidak bisa membiarkan aku berduaan saja dengan istriku ini..........", keluh nya di telinga Ruby. Bahkan Ruby merasakan Vicky sedikit mengigit telinga nya. Membuat tensi ketegangan Ruby kemarin malam terulang.

" Apa semua orang sudah pulang .. ?", Ruby gugup mengisi obrolan canggung itu. Apalagi kini Vicky memeluk nya sangat erat.

" Hmm... kau sudah rindu aku tinggal sebentar ......?"

Pertanyaan konyol itu lagi... Bukankah terdengar aneh jika ada orang yang saling merindukan padahal mereka tidak dekat...? Entah lah, itu menurut pendapat Ruby. Sebagai orang introvert sepertinya, menjalin pertalian hati dengan orang itu tidak mudah. Butuh waktu yang lama dan loyalitas yang tinggi.

" Semua orang sudah pulang .... tak ada lagi yang akan menganggu kita....."

Vicky perlahan menarik Ruby menuju ranjang mereka. Ruby tergagap. Merasa tak kuasa menolak bahkan untuk menarik tangannya kembali.

" Ayo kita cuddling .......", ajak Vicky enteng.

Dengan lembut Vicky membimbing Ruby untuk tidur bersisian dengannya. Netra indah itu kembali lekat menatap Ruby penuh atensi. Seakan Ruby satu satu nya yang bisa dilihat nya di ruangan itu.

" Kau sangat pendiam, aku tahu kita masih canggung ......... tapi berusahalah untuk menerimaku ya....... aku orang yang baik ...... percayalah padaku ...... aku tidak mudah marah dan tidak menuntutmu .... jadi rileks..... jangan takut padaku ya....", pinta Vicky lembut. Sungguh berharap Ruby bisa menerima kata-katanya.

Vicky sungguh ingin Ruby bisa berbicara rileks dengannya. Apapun. Tapi Ruby masih diam. Dan ruangan itu jadi terasa sangat sepi dan dingin.

" Kau tidak ingin bicara atau curhat apapun denganku ...... ?", desak Vicky melihat Ruby yang masih terus menghindari kontak mata dengan nya.

Ruby melirik Vicky sekilas di sebelahnya. Sungguh menguras otaknya tentang hal apa yang ingin mereka bahas. Dia sama sekali tidak pandai ngobrol.
" Apa yang harus kuceritakan..?", tanyanya balik.

" Ya apapun.."

" Aku tidak punya cerita yang bagus..."

Vicky tertawa kecil, sungguh Ruby itu sangat menggemaskan baginya. Wanita ini kadang tidak sesuai usia nya yang bahkan 3 tahun lebih tua dari Vicky.

" Jika kau tidak ingin cerita... aku terpaksa mencari kesibukan lain ...... ", ucap Vicky serak.

Vicky pun tanpa aba-aba mendekat..... mengecup dan melumat bibir tipis Ruby.

" Kau membuatku on .. bahkan hanya dengan diam mu... aku tergila-gila pada sikapmu ...", bisik Vicky seraya beralih menciumi lehernya.

Disaat Ruby kelabakan dengan ciuman panas Vicky yang bertubi-tubi itu, tangan Vicky sudah berhasil membuka kancing atas piyama Ruby. Menampilkan sebagian dada putih Ruby yang masih terbungkus bra putih.

Love Me Heal Me, My Lovesick Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang