51. Destiny

141 45 124
                                    

Mutualisme, Penulis menyediakan bacaan, Pembaca cukup Vote ya ( yang belum tau arti vote itu klik tanda bintang di pojok kiri bawah ya ) Setahuku, setiap akun disediakan limit free 100 vote setiap harinya. It's so Easy, guys..

Drafku beberapa udah rapi.. tinggal up up aja. Syedih bgt yang vote cuma di chapter2 tertentu aja.... tapi ada juga beberapa orang yang setia bgt dari awal 0 hingga sekarang tanpa absen vote meski belum pernah comment it's oke gpp.... Kalian The Real Penyemangat ku .. Peluk cium jauh buat kalian yang ngerasa ya....
♥️ banget.

🍃🍂🍂🍃

Hari itu Ayah Rion yang tinggal di Busan, dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Ia begitu shock mendapati kenyataan rumor yang makin santer terdengar belakangan ini.

Dia sama sekali tak menyangka bahwa Rion dan Vicky selama ini... Dia hanya berpikir Vicky seperti kakak kandung bagi Rion dan karena itulah dia juga menyayangi Vicky Seperti anaknya sendiri. Mereka kerap pulang bersama ke rumah dan menginap. Tanpa kecurigaan sedikitpun, ayah Rion menerima Vicky layaknya tamu dan sahabat seperjuangan anaknya. Dan malah kerap ia minta Vicky untuk menjaga Rion.

Dan itu diperparah dengan kenyataan sekelompok orang yang mengaku sebagai penggemar sampai mengadakan demo di depan gedung agency menuntut Rion di keluarkan dari grup.

Kenyataan bahwa anaknya sudah tumbuh menjadi seseorang yang membanggakan nya. Namun memiliki sisi gelap yang sama sekali tidak diduga nya sebagai seorang ayah...

Hal itu membuat ayah Rion begitu diselimuti rasa bersalah pada putranya tersebut. Menyadari Rion begini pasti karena kebencian pada ibunya. Dan itu merupakan keteledoran nya sebagai seorang ayah. Ia yang membuat psikologis Rion menjadi seperti itu.

Rion segera datang ke rumah sakit tempat ayah nya di rawat. Perasaan bersalah yang sangat dirasakan Rion saat melihat ayahnya terbaring lemah tak sadarkan diri.

Hingga hari ke-2 dirawat dalam kondisi kritis, belum sempat siuman, pagi itu Rion harus menelan pil pahit, ayahnya meninggal di hadapannya tanpa memberi nya kesempatan untk meminta maaf..

Rion menangis histeris. Pukulan telak bagi nya. Karena hanya ayah nya yang dia miliki di dunia ini. Menyesal dan menangis seberapa pun kuat dia tahu ayahnya tidak akan bangun lagi atau bahkan untk menghibur nya.. Menemani nya di saat sulit ini bahkan memarahi nya untuk kesalahan yang telah ia perbuat.

Orang-orang mulai berdatangan ke pemakaman ayah Rion hari itu. Beberapa berusaha menghibur Rion, namun Rion masih tetap diam seperti kehilangan roh dari dalam tubuh nya.

Dia hanya duduk di pojokan ruangan dan sesekali bangun untk memberi hormat pada yang datang dengan lesu. Sorot Matanya kosong, dan sesekali menyeka air mata nya yang tak bisa berhenti mengalir kala mengingat kenangan bersama ayah nya.

Pun hyung- Hyung nya di Heaven tak bisa jua membuatnya terhibur..... Dia hanya mengatakan saat ini hanya ingin sendiri. Para Hyung nya pun mencoba memahami dan membiarkan Rion.

Ia hanya membuat kontak mata saat Ruby dan Vicky datang melayat. Sekilas dia menatap Ruby dan menunduk kembali... Rion mengingat pembicaraan Ruby di telpon yang meminta Rion menjauhi dirinya.

Di saat yang bersamaan Keanu juga datang dan bertemu Ruby dan Vicky..... Dia membungkuk sekilas pada Vicky... Vicky dan Keanu pun bersamaan memberikan penghormatan terakhir mereka untuk ayah Rion..
Vicky sangat menyesal atas smua yg terjadi. Ayah Rion selama ini juga sangat menyayanginya.

Ruby hanya duduk bersimpuh canggung di samping Rion di sudut ruangan itu. Dengan ekor mata dilihatnya Rion yang pucat dan lemah. Bibirnya yang mungil yang biasa tersenyum itu, kini hanya diam terkatup.

Love Me Heal Me, My Lovesick Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang