34. Cracks

220 76 65
                                    

                       🍃🍂🍂🍂🍂🍃

Malam, setelah hari yang panjang penuh rentetan pertanyaan itu...
Vicky akhirnya sampai di rumah....

Perasaan berdebar dan gugup memenuhi hatinya saat ini....
Apa Ruby akan menangis histeris .......?
atau melempar sesuatu ke wajahnya .....
Ah, apapun itu......... Vicky hanya akan memasang badan nya pasrah ......

Vicky masuk ... samar terdengar suara tawa dari arah ruang tengah ... suara televisi ... dan musik.... Dilihatnya Rion tengah menari lagu grup mereka dengan gerakan ringan yang dibuat lucu seraya mengajari Sheola yang nampak ceria dan tertawa senang.....
Dan juga Ruby...... dia terlihat tersenyum menatap kedua bayi beda usia itu...........

Vicky melangkah masuk membuat suasana ceria itu mendadak berubah menjadi dingin.........
Sesaat mereka bertiga saling berpandangan......

Vicky terlihat mulai memeluk menciumi Sheola penuh kerinduan... Seperti sudah lama sekali tidak merasakan tubuh mungilnya dalam dekapan nya... dan menghirup aroma bayi nya yang lembut.
Bisakah ia hidup tanpa ini semua ..... ?

" Sudah malam.... Aku akan menidurkan Sheola di kamar...... ", gumam Rion seraya menatap Vicky yang segera mengerti. Rion pun menggendong Sheola berlalu dari aura dingin yang melingkupi mereka. Memberi kesempatan pada pasangan itu untuk bicara.

Ruby menunduk tampak menyembunyikan ekspresi nya ... bahkan terasa lebih dingin lebih dari biasanya......

Tadinya Vicky merasa sangat takut dan khawatir dengan keadaannya.....
Namun menemukan Ruby nampak biasa saja tanpa dirinya........
Apakah berlebihan jika ia kecewa........ ?

Dia pikir wanita normal, dengan mata sembab akan menyambut suaminya dengan tangis dan amarah......
Tapi tidak dengan Ruby.......!
Dia bahkan terlihat tenang dan beranjak ke dapur seperti biasa menyiapkan teh malam untuk nya. Vicky mengikutinya ke dapur.

" Kau sungguh tidak ingin bertanya apapun padaku..........??", tanya Vicky tak sabaran melihat reaksi Ruby yang datar dan diam.

" ..... Agensimu sudah membuat statement.......", jawab Ruby tenang tanpa menatap suaminya.

Meski dalam hati Ruby begitu banyak pertanyaan penuh emosi untuk suaminya itu. Ruby hanya bisa menahan hatinya untuk berlapang menerima dan membiarkan Vicky yang menjelaskan semua padanya nanti....
Setelah keduanya Lebih Tenang dan Santai.

" Kau sungguh percaya begitu saja.......... ? Reaksi macam apa ini ....?? Kau sama sekali tak terganggu rupanya..... Jelas karena kau menginginkan berpisah dariku Kan..?? Bukankah ini yang kau tunggu ......?!
Aku jadi pihak JAHATnya sekarang ........!", ujar Vicky gusar.

Ruby menghentikan jari nya mengaduk teh di cangkir itu dan tertegun terluka... Mencoba menyimpulkan senyum namun begitu sulitnya. Ruby menatap mata suami nya itu lekat. Mencoba mengatakan bahwa ia LELAH ...... Apakah Vicky tidak tahu bahwa ia juga punya hati yang bisa kesal dan sakit ......?

" Haruskah aku bertanya...? Apa yang kau lakukan hingga tak pulang tadi malam .....? apa aku harus bertanya apa kau memeluk, mencium..... bahkan berhubungan badan dengan wanita itu.........??", Ruby menekan suaranya. Tak ingin pertanyaan sensitif itu terdengar oleh selain mereka berdua.

Bahkan mengucapkan itu semua seperti ledakan rasa sakit di hati Ruby....
Vicky bahkan tidak mengatakan maaf..... Maaf tidak pulang kerumah......
Maaf tidak mengabarimu.......
Maaf karena sudah membuatmu khawatir...
tapi yang terjadi dia malah mengomel seakan ini semua kesalahan nya....... !

Vicky terduduk di bangku seraya meremas kepalanya yang pusing. Hari ini lebih luar biasa melelahkan daripada kemarin.... Apakah hari penghukuman untuknya sudah tiba .....?

Love Me Heal Me, My Lovesick Angel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang