25. FEAR AND DESIRE

5.5K 568 0
                                    

25. Ketakutan Dan Keinginan

"Aku yakin dia tak sengaja!" tegas Agno pada Matteo,

Mendengar cerita dari omega itu membuat Matteo murka, menuduh Bele sengaja bahkan mengancamnya.

"Kau selalu seperti itu Agno! Kau pasti tahu jika itu adalah kesukaan Gita!"

Agno menggeram, "Gita bisa makan apapun di sini! Dia tidak alergi dengan makananku kan?" tantang Agno,

Kali ini Matteo seolah olah berkuasa disini, karena Alpha Rolex sedang melakukan perjalanan kewilayah Bangsa Demon. Dan itu lumayan jauh jaraknya.

Matteo itu, selalu memojokkan matenya, mencari cari kesalahan Bele agar di mata para tetua istana Bele tidak pantas menjadi Luna dari Pack terbesar.

"Jika kau tidak menutup mulutmu Alpha Matteo, aku benar-benar akan menendang dirimu dari Pack ku!" Ujar Agno datar yang seketika membuat mereka semua diam.

"Pangeran," bisik Bele menenangkan, ini semua salahnya.

Luna Alishas menatap seluruh ruangan ini, dulu dia juga berada di posisi yang sama. Dipojokkan, ditindas dan direndahkan.

"Aku ingin berbicara denganmu, Bele!"

«««««

Luna Alishas mengusap lembut surai panjang Bele, tersenyum meneduhkan. Rasanya Bele ingin menangis karena kelembutan Luna Alishas kembali.

"Tidak mudah menjadi seorang Luna, sayang,"
Jeda wanita itu,

"Dulu sekali, ketika Bunda memperjuangkan cita Bunda dah Alpha Rolex tidak mudah seperti dongeng diluar sana," lanjutnya dan Bele hanya menyimak.

"Luna, pendamping Alpha. Penguasa bukan? Kita harus bisa mengimbanginya, aku tak bilang Bele itu tak bisa mengimbangi Agno,

Namun, semua adat istiadat turun temurun Pack ini, dari dulu Alpha pertama, sang Luna harus berasal dari keturunan murni Bangsawan, atau murni keturunan Bulan. Kau tahu itukan?"

Bele mengangguk, "Iya Luna,"

"Kau istimewa, kau adalah calon Luna. Takdir Agnoraga, dia memiliki wolf seorang Dewa. Aku yakin Bele, kau pantas bersanding dengannya, jadi kau harus optimis!" peringat Luna Alishas sambil memegang tangan dingin Bele,

"Aku akan melakukannya," ujar Bele dengan optimis mengundang senyum Luna Alishas.

"Tetap disampingnya! Kau bisa berjanji denganku?"

««««««

"Kau baik-baik saja?" tanya Agno dengan tergesa, melihat Bunda dan matenya datang, Agno langsung berdiri meneliti tubuh Bele jika terjadi sesuatu,

"Maksudmu apa hm? Bunda tentu tak akan membiarkan Bele celaka!" jawab Luna Alishas dengan tak terima,

"Maaf ibunda, bukan seperti itu maksudku," sesal Agno,

"Baiklah Bunda harus nememani Hera tidur, Bele ingat pesan Bunda ya?"

Bele tersenyum dan mengiyakan, mengundang tatapan memincing dari Agno,

"Apa?" ujar Bele menantang,

"Apa yang Bunda bicarakan? Kelihatannya kalian sudah berbaikan?"

ALPHA'S DESTINY [ END ]Where stories live. Discover now