46. DON'T GET HURT!

5.7K 575 141
                                    

46. Jangan Terluka!

Para shewolf berusaha bersembunyi dari kejaran musuh untuk menyelamatkan anak-anak mereka.

Sedangkan, Hewolf yang masih memiliki sisa kekuatan ikut dalam berperang, mempertahankan wilayah mereka dari ancaman para vampir.

Mereka terkejut ketika melihat istana telah luluh lantah. Disana terdapat Pangeran Agno yang tanpa diberitahu mereka mengerti jika Sang Pangeran sedang bersedih.

Begitupula Thony, dia sangat tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tangannya sampai bergetar karena terkejut dan kehilangan.

Berbondong - bondong melihat apa yang terjadi, dan mereka menemukan Luna mereka yang telah tewas.

Bagaimanapun rakyat merasa sedih. Kehilangan Luna adalah malapetaka, dimana Sang Alpha pasti juga akan sangat hancur. Itu akan merugikan Pack.

Agno berdiri, wajahnya sangat datar tanpa ekspresi. Hanya berjalan lurus dan menatap kedepan dengan tajam. Api amarah telah menguasainya.

Kepergian Pangeran Agno disambut tatapan kasihan oleh para wolf. Dan saat punggung Pangeran menghilang para rakyat terkejut dengan kedatangan gadis itu.

«««««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«««««

"Senang melihatmu lagi."

Dia Indira, seseorang yang sebenarnya dekat dengan Bele, namun gadis itu tidak menyadarinya.

Indira, perempuan yang menyimpan banyak rahasia. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya gadis itu pada Indira yang menatapnya begitu intens.

Indira menggeleng. "Tidak, hanya saja aku senang kau akhirnya benar-benar hidup dalam tubuh Bele."

Tanpa menjawabnya ia kembali bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?" ucapnya yang disambut Indira senyuman.

"Hari belum mulai benar-benar gelap, gerhana masih perlu waktu sekitar 5 jam lagi. Itu adalah waktu berharga yang dapat kau lakukan untuk menentukan masa depanmu, Bele!"

"Aku bukan Bele!" bantahnya dengan cepat.

Indira mengedipkan matanya, "Kalian satu raga. Tentu kau adalah Bele!"

"Tapi jiwa kami berbeda dan jangan mendebat!"

"Lantas aku harus memanggilmu apa?"

Dengan acuh gadis itu menggeleng. "Entahlah, human ini belum memberiku nama. Dia bahkan tidak memikirkannya bukan? Naif sekali berpikir jika aku tidak ada." Sungutnya menggebu.

Indira hanya tersenyum maklum, "Kau harus bertukar dengan Bele. Sekarang!"

"Apa? Dia hanya human lemah. Dia menghadapi peperangan sama saja dengan memusnahkan aku!"

"Dengarkan aku! Bele yang memegang kendali bukan kau, kau harus melindunginya. Tidak ada waktu lagi! Ini sudah sangat terlambat." Mendengar perkataan Indira yang sangat serius, gadis itu menurut. Mengembalikan Bele untuk mengambil alih.

ALPHA'S DESTINY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang