27. LITTLE LIE

5.4K 546 1
                                    

27. Kebohongan Kecil

Seorang lelaki memasuki sebuah gubuk kecil di tengah hutan. Menunggu orang yang mempunyai perjanjian dengannya.

Tak lama pintu terbuka, "Apa aku membuat kau lama menunggu Alpha?"

"Tidak usah basa- basi! Cepat berikan ramuan itu sekarang!"

Seseorang yang baru tiba dengah jubah merah darahnya membasahi bibirnya, terkekeh ringan mendengar perintah itu,

"Aku akan memberikan ini," ujar pria itu dengan memperlihatkan sebuah wadah kecil,
"Tetapi dengan syarat, kau harus membawa dia kepadaku. Tanpa luka sedikitpun!"

"Bukannya kau ingin darahnya heh?" cemooh lawan biaranya,

"Aku lebih suka yang fresh,"

Keduanya tertawa, "Dengarkan aku Alpha, jika kau melanggar perjanjian yang telah kita buat, aku bersumpah membunuh anak perempuan mu,"

"Tentu tidak, aku tidak akan melanggar itu, Lalu bagaimana? Kapan kau menyerang mereka?"

"Sehari sebelum bulan purnama merah terjadi, ketika bangsa kalian lemah dan hanya bisa mengaum."

«««««

Srettt

Suara gesekan gorden kamar terdengar, membuat cahaya matahari seketika menyinari seorang gadis yang tengah tertidur itu,

"Emmhh,"

Dia Bele, membuka matanya dan langsung menemukan seorang lelaki gagah sedang mengancingkan kemejanya, terlihat formal.

"Selamat pagi," kataya dengan suara berat, Bele tersipu,

"Pagi, emm kau mau kemana dengan pakaian itu?"

"Memangnya kenapa? Apa penampilan ku aneh?" tanya Agno mendekat kearah peraduan Bele,

"Tidak, kau cocok," gugup Bele,

"Aku harus pergi ke wilayah bangsa manusia," ujar Agno membuat Bele terkejut,

"Manusia? Kenapa?"

"Hanya mencari relasi," kata Agno dengan bercanda, namun Bele tidak sedang bercanda,

"Pangeran!"

"Baiklah, aku harus menyelesaikan tugas. Kabarnya fairy diketahui telah punah, atau sebenarnya mereka bersembunyi. Tapi kemarin Davian mengatakan jika salah satu fairy terlihat di wilayah manusia itu. Aku harus menemukannya,"

"Kenapa harus mencari Fairy?"

Agno tersenyum lembut, "Tidak papa, hanya kita membutuhkan bangsa Fairy untuk menyeimbamgkan bangsa ini," jawab Agno dengan lancar namun Bele merasakan jika Pangeran itu berbohong.

"Kau harus hati-hati dan kembali dengan selamat," pinta Bele dengan sedih, Agno tak tahan melihat wajah itu, dia menarik dagu Bele lalu mengecup bibir gadis itu. Hanya sebentar.

"Baik-baik disini, mungkin aku akan kembali sekitar 5 hari lagi," Bele hanya mengangguk,

"Kau lelah karena semalam?" goda Agno, membuat Bele tersipu,

"Apa? Tidak!"

Agno mengiyakan tetapi terlihat tidak percaya, "Baiklah, kukira kau menikmatinya semalam dan akhirnya lelah,"

"Ishh kau! Pergilah!" ucap Bele dengan wajah semerah tomat membuat Agno tertawa. Dia mengecup pucuk rambut gadis itu. Lalu pergi meninggalkan Bele.

Bele menatap kepergian lelaki itu dengan kosong. Dia merasakan Pangeran menyembunyikan sesuatu.

«««««


"Ini aneh,"

"Maksudnya?"

"Bele, aku membaca dari kitab kuno. Seorang chil of moon memiliki tanda bulan dan ternyata itu akan nampak ketika dia telah menemukan pasangannya dan melalukan penyatuan. Tapi kenapa kau tidak?" ujar Grace dengan gelisah.

Ah tentu saja, apabila Bele bukan Anak Bulan, maka sudah pasti para tetua akan mendesak Pangeran Agno dengan Gita. Dan Grace merasakan ada aura negatif dari Gita.

Sedangkan Bele terdiam. Pikirannya seakan menjelajahi waktu.

"Pangeran bilang proses melihat tanda itu menyakitkan, apa benar?"

Grace mengangguk, " Proses itu akan menyerap hampir seluruh darah, tentu akan membuat seseorang yang mencoba akan terkulai lemas,"

"Lalu dengan penyatuannya?"

"Ekhm, begini secara singkatnya setelah dilakukan penyatuan dan tanda dari sang mate, para witch akan mengambil darah dengan ilmunya. Karena penyatuan tentu akan mengubah takdir hidup. Kau tau kan werewolf adalah bangsa yang sangat setia,"

Bele mengangguk paham, dia menelan sedikit ludahnya,

"Sebenarnya aku dan Pangeran belum melakukannya," ringis Bele gugup,

"Melakukan apa?"

"Itu, itu emmm penyatuan," ucap Bele dengan malu,

"APA? YANG BENAR SAJA KAU!" ucap Grace terkejut,

"Pantas saja! Astaga. Bagaimana seorang Alpha bisa tahan dengan itu?" heran Grace,

"Agno belum mejadi Alpha kan?"

"Ya tapi tetap saja, darahnya mengalir darah Alpha Rolex dan sangat mustahil dia menahan. Wahhh ini gila!" kata Grace dengan serius dan terkesan mengabarkan sesuatu yang luar biasa.

"Aku juga tidak tahu, dia selalu menolak," ucap Bele dengan lesu, Grace memegang pundak gadis didepannya,

"Aku yakin, dia tidak ingin kau terpaksa atau mungkin tidak ingin kau kesakitan, walaupun dia yang harus tersakiti karena menahannya,"

Ucapan Grace membuat Bele sadar jika selama ini Agno pasti merasakan sakit. Bahkan pasti Damian juga.

"Lihat lehermu!" kata Grace menyibak rambut panjang Bele, disana tidak ada tanda serigala seperti miliknya. Bearti benar, Pangeran itu belum menandainya.

"Memang tidak ada," takjub Grace geleng-geleng,

"Memangnya kau ada?"

"Eh?" Grace salah tingkah dengan pertanyaan Bele, dia tersenyum malu-malu,

Giliran Bele yang menyibak rambut Grace, dan benar. Disana ada sebuah tanda serigala dan bulan.

"Kau kan seorang witch? Kenapa kau memilikinya?"

"Karena pasanganku adalah werewolf, sudah pasti aku mendapatkannya," ujar Grace bangga,

" Tak ku sangka ternyata Davian agresif juga," canda Bele membuat Grace tertawa. Davian memang terlihat kaku dan terlalu formal.

"Jadi segeralah melalukan penyatuan dengan Pangeran!" ucap Grace pada Bele. Bele terdiam, masalahnya kenapa seakan Agno tidak menginginkan dirinya.

«««««

Aii aii gaissss

Kayaknya banyak typo dah iniii, tandain yaaaaaa

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa Vote dan Comment,

With Love,

Author ❤💛💚

ALPHA'S DESTINY [ END ]Where stories live. Discover now