20. Tamparan.

458 52 2
                                    

" Haiiii... Akhirnya kau datang kemari?? Aku sangat khawatir akan keadaan mu, ku kira kau tak akan lagi datang kemari karena sikap yang ku tunjukkan kepadamu saat  terakhir kali kita bertemu... "
Ujar Jisoo yang langsung memelukku dengan erat.

" Kemari dan duduklah, ku dengar dari Sehun jika kau sedang sakit, apa kini kau sudah baik-baik saja? Dan juga Kenapa kau tak bisa dihubungi? Aku benar-benar merasa bersalah kepada mu... "
Ucap jisoo lagi dengan wajah nampak menyesal. 

" Aku baik-baik saja, aku hanya ingin beristirahat saja di rumah... "
Ucap ku yang tak ingin memberitahu kepada jisoo akan apa yang terjadi kepada ku sebulan terakhir ini. 

" Heemmm baiklah, apa hari ini kau senggang?? Kau mau ikut dengan ku???."

" Kemana???. "
Tanya ku akan ajakan dari jisoo. 

" Tentu saja pergi bersamaku, kita kan sudah lama tak pergi bersama, sejak kau menjadi penerus kau benar-benar menjaga jarak dengan ku... "
Ujar jisoo dengan cemberut.

Aku yang melihatnya pun hanya mengela nafas panjang akan penuturan  dari jisoo. Bukan aku tak ingin pergi bersama dengan dia, hanya saja aku tak ingin jika Yoongi akan salah paham lagi dengan diriku.

"Cklek... "

Tiba-tiba pintu  ruangan Jisoo pun terbuka dan aku terkejut melihat Seokjin yang masuk kedalamnya. Ia pun juga terlihat terkejut melihat keberadaan ku.

" Oppa.... "
Ujar ku seketika saat ia perlahan berjalan ke arah kami.

" Haiii... Bagaimana kabar mu???. "
Ujarnya dengan menatap ku lembut.

" Ohhnyaa..Min jieun...!!! Aku akan membuat perhitungan dengan dirimu karena telah menyembunyikan hubungan kalian dulu...!!!. "
Ujar Jisoo yang tiba-tiba langsung menarik ku untuk duduk .

" Bagaimana kau bisa tak mengatakan tentang hubungan mu dengan Seokjin oppa dulu?? Kenapa aku harus mengetahuinya dari oppa...!!! . "
Ucap jisoo lagi yang tiba-tiba berubah sikap.

" Bukankah aku sudah mengatakannya jika kita tak akan membahas tentang ini? Lagipula kini aku dan jieun sedang mencoba untuk kembali menata hubungan kami.."
Ucap Seokjin dengan lembut kepada jisoo. 
Nampaknya kini jisoo sudah mengetahui akan hubungan yang pernah terjadi diantara aku dengan Seokjin.

" Heemmmmm... Baiklah tapi oppa harus ingat jika bukan hanya jieun yang harus oppa sayangi, tetapi juga ada aku.."
Ujar jisoo dengan langsung menunjukkan senyum manisnya.

" Iyaaa.... Kalian adalah adik-adik perempuan ku.... "
Ujar Seokjin dengan membelai lembut Kepala kami secara bersamaan. 

Tak lama setelah itu, aku pun pamit untuk pergi kembali ke Hotel. Seokjin pun berusaha menawari ku agar bersedia diantar olehnya namun tak berani aku terima. Aku takut jika ini akan menjadi masalah lagi jika Yoongi mengetahui tentang kami. Ia pasti tak akan bisa menerima dengan mudah meski pertemuan kami terjadi  secara tidak sengaja.

" Ada apa dengan mu? Kau nampak gelisah sejak tadi???. "
Ujar Seokjin saat kami berada di depan toko pakaian milik jisoo. 

" Tidak apa-apa oppa... "
Jawab ku singkat.

" Kenapa kau mengunakan taksi? Kemana supir yang selalu mengantarmu??. "
Ucapnya lagi yang nampak binggung dengan ku yang sedang menunggu taksi. 

" Aku hanya ingin saja oppa... "
Jawab ku yang langsung memalingkan wajah dan Seokjin yang langsung memegangi  tangan ku disaat aku akan melangkah.

" Jieun... Kau benar baik-baik saja??. "
Ujar Seokjin memastikannya.

Aku pun hanya menatap wajah Seokjin dan entah kenapa aku merasa ingin menangis. Aku pun berusaha untuk tetap menahan air mata ku agar tak jatuh dan membuat Seokjin semakin ingin tahu tentang keadaan ku. 

Oppa YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang