23. Tawaran.

395 47 4
                                    

Aku membuka mata secara perlahan dan melihat Yoongi yang masih terlelap disamping ku, aku pun ingin beranjak dari tempatku namun tak dapat aku lakukan karena pelukan erat yang Yoongi berikan. Masih dengan menutup kedua matanya, Yoongi pun semakin mempererat pelukannya dan membuat tubuh kami kembali bersentuhan. Aku pun dapat mendengar dengan jelas suara detak jantung Yoongi yang entah kenapa membuat ku terasa nyaman hingga menempelkan kepalaku tepat didada bidang nya.

Andai keadaan kita belum berubah seperti ini, maka aku pasti akan dengan senang hati menikmati kebersamaan ini. Aku tak akan pernah merasakan kebencian saat kau mencium dan membelai lembut setiap tubuhku. Aku tak akan pernah berpikir untuk menyakiti mu andai saja kau tetap memperlakukan ku sama seperti dulu. Dan Kini hanya kebencian lah yang ku rasa setiap kali melihat mu, rasa benci ku semakin tumbuh setiap kali kau menyentuh tubuhku. Kini rasa sayang dan cinta yang begitu besar ku rasakan kepada mu telah berubah menjadi kebencian yang teramat besar dan tak mampu lagi bagiku untuk menghentikan nya.

" Kau mendengarnya??? "
Ujar Yoongi yang membuat ku segera menatap wajahnya.

" Ini hanya terjadi saat berada didekat mu... "
Ucap Yoongi yang menatap ku.

Dengan jarak wajah kami yang begitu dekat, aku pun bisa melihat dengan jelas pantulan wajahku sendiri dari bola mata Yoongi.

" Kau begitu dekat dengan diriku, akan tetapi tidak dengan hatimu... "
Ujar Yoongi lagi yang langsung membuat ku menundukkan wajah mengindari nya.

Yoongi pun memegangi tanganku dengan lembut dan mengecup keningku lalu kembali memeluk ku erat. Berada di pelukannya memang membuat ku nyaman, namun itu tak bertahan lama ketika aku mengingat akan semua yang telah ia lakukan terhadap ku. Dan hal yang paling membuat ku semakin membenci nya adalah tindakan ia yang bisa dengan mudah mengugurkan janin tanpa adanya penyesalan sama sekali dan masih bisa dengan mudah untuk menyentuh ku lagi. Aku pun perlahan membuat jarak dengan nya dan Yoongi yang langsung melepaskan pelukan masih dengan menatap ku.

" Kau tak berhak berbicara seperti itu setelah apa yang kau lakukan terhadapku... "
Ucap ku dengan perlahan beranjak dari ranjang.

Yoongi pun kembali segera menarik ku kedalam pelukannya saat aku akan keluar dari dalam selimut.

" Aku memiliki hak atas dirimu, apapun yang aku lakukan terhadap mu itu adalah hak ku....!!!. "
Ucap nya dan lagi-lagi memeluk ku dengan erat.

Ia pun kembali menciumiku dengan tangan nya yang sudah meremas keras kedua buah dadaku yang membuat ku merasa sesak karena tak berdaya dihadapannya. Ia pun kembali menjamahi tubuh ku dengan lembut yang tak bisa untuk aku melawannya lagi.

" Bagaimana kau bisa dengan tenang melakukan ini jika kau sama sekali tak menginginkan akibatnya...!!!."
Ucap ku yang ditanggapi senyum smirks nya.

" Itu menjadi tugas mu, berulang kali kau membiarkannya maka berulang kali juga aku akan mengugurkan nya...!!!. "
Ujar Yoongi yang semakin kuat menghantam tubuhku.


Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Oppa YoongiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora