AZKALIYA || PART 54

20.2K 2.6K 2K
                                    

Haloo!!!

Maaf telat seminggu🙏

Beri aku emot 🌝

2K KOMEN UNTUK NEXT!

Aku mau rajin update bulan ini....

Hargai penulis dengan cara memberi vote + komen ... Gampang kok gratis, tidak menguras pikiran juga apalagi uang☺️🙏
-
-
-
-
Follow Ig : @diniispy
@wattpadinii
@atharazka.aditya
@aliyaleta_
@husnanazifaa
@iwanarkasana
-
-
-
Vote dulu jangan lupa mwehehe❤️🦋
-
-
-

"JANGAN BERANI SENTUH DIA!" teriak Azka dengan penuh amarah, tangannya sudah mengepal kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JANGAN BERANI SENTUH DIA!" teriak Azka dengan penuh amarah, tangannya sudah mengepal kencang.

Kelima lelaki itu seketika menoleh, saling menatap kemudian tertawa kencang. "BOCAH INGUSAN ITU MAU CARI MATI BRADER! RAWRRR!" ucap lelaki berbadan pendek, ketua mereka.

"SIKAT GA NIH BOS?" teriak salah satu diantaranya.

"MAU JADI PAHLAWAN KEMALAMAN INI KAYA NYA GAES!" teriak pria berkepala botak.

Azka berjalan mendekati mereka dengan amarah yang hampir memuncak. Menatap kelima preman itu dengan dingin tapi mematikan.

"Nantangin bos dia, kita lawan aja sekarang!" Orang brewok itu maju sambil menegak habis Amer yang ada dalam genggamannya, membuang botol itu asal kesamping. Berjalan dengan sempoyongan ke arah Azka, mengepalkan tangan kanannya berniat ingin menonjok muka Azka.

Sebelum orang brewok itu menonjoknya, Azka langsung menendang benda pusaka lelaki itu sampai pingsan karena kerasnya Azka menendangnya. "Baru di tendang aja udah pingsan," kekeh Azka. Matanya melirik satu persatu keempat pria itu.

"KEROYOK LELAKI MUDA ITU! RAWRRR!"

"GASS!!"

Mereka berempat maju dan mulai melingkari Azka, Azka menatap satu persatu dari mereka. Bau alkohol sangat menyengat di indera penciuman Azka, "KALIAN BAU JIGONG BANGSAT!" teriak Azka. Azka mulai menendang satu persatu dari mereka.

PLAK! BUGH BUGH!

Azka memukuli mereka dengan kesetanan, tidak membiarkan salah satu dari mereka membalasnya.

"Sabar dong dek, gua mau juga mukul lo!" Kata salah satu dari mereka.

"Mimpi!" Azka kembali melayangkan pukulan maut tepat di wajah pria tadi sampai pria itu jatuh dan pingsan.

Ketiga dari mereka masih sayang wajah, dan memilih kabur meninggalkan kedua temannya yang sedang terbaring tidak berdaya. Azka membiarkan itu, ia berlari mendekati Aliya yang sama halnya terbaring di tanah.

AZKALIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang