3. Fall in love

369 170 264
                                    

"Yang kusuka dari hidup, di sepanjang perjalanan kutemui orang-orang baru. Salah satunya kamu"



~ HAPPY READING ~

Dengan langkah yang sangat lesu, Rain melangkahkan kakinya menuju bangku dekat dengan lapangan futsal outdoor.

Masih jam setengah 9 pagi, itu artinya jam istirahat masih 1 jam lagi. Rain lebih memilih bolos 1 jam pelajaran di banding mendengarkan Cemoohan orang-orang seperti iblis di dalam kelasnya.

"Udah anjing! Kita di sini buat latihan, bukan buat berantem!"

Mata Rain menatap seseorang yang tengah marah, marah untuk memisahkan kedua temannya yang berkelahi entah apa sebabnya.

Perlahan ia tersenyum, entah apa yang di pikirannya sekarang, ia hanya benar-benar ingin berkata bahwa seseorang itu terlihat begitu tampan ketika marah.

"Ck, lo mikir apa sih Rain?" Monolognya dengan tangan yang menepuk pipinya pelan, seakan menyadarkan diri sendiri.

Rain terus memperhatikan seseorang itu dengan teman-temannya yang sedang bermain futsal. Dia adalah Petir, kapten futsal Global High School.

Tidak terasa, sudah lama ia memperhatikan permainan mereka sampai-sampai jam istirahat telah tiba.

"Eh..ada Hujan," Rain menoleh ketika mendengar suara sapaan itu dari belakang tubuhnya.

Ia tersenyum, "Iya, Cemal."

"Ngapain di sini sendirian?"

Belum sempat Rain menjawab, Cemal sudah lebih dahulu berbicara lagi. "Cie cie, pasti lagi liatin Petir main futsal kan?"

"H-Hah? E-Enggak!" Ujar Rain gugup.

"Kalo nggak, kenapa jawabnya gagu gitu?" Cemal menggoda Rain membuat ia makin salah tingkah.

Naresh menghela nafasnya, "Nggak usah ladenin! Kita duluan ya!" Ujar Naresh kepada Rain kemudian menarik Cemal paksa untuk pergi dari sana.

"GLEDEK AYO ISTIRAHAT!" Teriakan Cemal melengking memasuki gendang telinga Petir.

Naresh langsung membekap mulut Cemal membuat dirinya berontak.

"Malu anjing, diem!" Tegur Naresh kepada Cemal.

"Arghh bangsat, Udin!" Teriak Naresh ketika tangannya di gigit oleh Cemal, kemudian Cemal pergi menghampiri Petir dan Kaivan yang berada di lapangan.

⛈️⛈️⛈️

Rain duduk di sebuah bangku yang ada di taman belakang sekolah. Tempat ini menjadi tempat favorit dirinya selain Rooftop. Di sini sepi, hanya ada kicauan burung dan hembusan angin yang membuatnya tenang.

"Permen mulu, nanti sakit gigi!" Suara seseorang membuat Rain menoleh ke arah sumber suara.

Rain diam, menatap seseorang itu dengan tatapan datar.

"Adem banget ya di sini?"Ujar seseorang itu lagi.

"Zel?"

"Rain!" Ralat Rain.

"Tapi gue suka panggil lo Zeela."

HUJAN DAN PETIR ( SELESAI ✓)Where stories live. Discover now