14. Introgasi

264 122 187
                                    

"Semua orang menginginkan kebahagiaan. Tidak ada yang ingin sakit. Tapi, kamu tidak dapat melihat pelangi tanpa hujan sebelumnya."



~ HAPPY READING ~

"Jelasin! Bisa-bisanya gue nggak tau tentang hubungan kalian."Ujar Metta kepada Rain dan Petir.

"Iya nih, gue capek-capek jadi mak comblang, malah kalian udah jadian aja."Sahut Cemal.

"Gue capek-capek nyusun rencana biar kalian pacaran, malah udah pacaran tanpa sepengetahuan kita."Tambah Kaivan.

Kini, mereka berada di taman belakang sekolah. Cemal, Metta dan juga Kaivan menatap mereka dengan tatapan seperti ingin membunuh.

"Ck, ribet banget sih kalian! Naresh aja biasa aja,"Ujar Petir.

"BODOAMAT! JAWAB PERTANYAAN KITA!" Kompak mereka bertiga membuat Petir dan Rain menghela nafas pelan.

"Kita nggak pacaran."Jawab Petir.

"Iya, kita nggak ada hubungan apa-apa, sumpah!"I
Imbuh Rain.

"Bohong! Terus kenapa tadi lo ngomong gitu di depan semua orang?" Tanya Metta kepada Petir.

"Gue muak liat kelakuan mereka, siapa tau dengan cara ini mereka berhenti ganggu Rain."

"Kalo makin jadi gimana?" Tanya Kaivan.

Petir menoleh, menatap Rain kemudian kembali menatap mereka bertiga. "Gue bakal jagain dia, layaknya pacar gue."

Deg

Sungguh, ingin rasanya Rain teriak sekarang juga. Meskipun ini hanya hubungan palsu, dirinya benar-benar bahagia.

"Udah, ayo masuk!" Ajak Naresh yang sedari tadi hanya diam.

Mereka menoleh kepada Naresh, "Lo kenapa nggak ikut-ikutan kita nge-introgasi mereka sih Na?!"Ujar Cemal.

"Gue nggak kepo kaya kalian."Jawab Naresh kemudian langsung pergi begitu saja.

"Duluan aja, gue mau ngomong bentar sama Rain."Ujar Petir kepada ketiga temannya.

Metta menatap petir dengan tatapan tajam, "Anterin sampe kelas nanti!"Ujarnya.

"Iya, Metta."Jawab Petir.

Mereka bertiga kemudian pergi, kini hanya mereka berdua disini, memandangi langit yang cerah, serta merasakan dinginnya angin yang berhembus.

"Sorry,"Ujar Petir memecahkan keheningan.

"Kenapa?"Tanya Rain.

"Gue nggak mikir panjang, gue tau abis ini lo bakal terus di ganggu sama Pamela"Ujar Petir.

Rain terkekeh, "Mau lo lakuin ini atau nggak, gue bakal terus di ganggu dia."

"Tapi gue janji, gue bakal jagain lo, gue nggak akan ngebiarin mereka ganggu lo."Ujar Petir.

Rain mengangguk, "Gue ngerepotin orang lagi,"

"Nggak!"Jawab Petir cepat.

Suasana kembali hening, Petir menatap Rain dari samping, "Rain,"

HUJAN DAN PETIR ( SELESAI ✓)Where stories live. Discover now