Kisah ini menceritakan tentang Rain dengan segala keputusasaannya, dan juga Petir dengan segala kekuatannya.
Mereka berdua bertemu untuk saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
"Ngga ada yang menjamin hidup akan mudah, tapi ketika bersamamu, h...
"Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi dan memelukmu." • • • ~ HAPPY READING ~
📍GLOBAL HIGH SCHOOL ( Ilustrasi )
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Satu kata yang menggambarkan tentang Jam kosong? Tentunya sebagian orang-orang akan senang jika mendengar kata itu. Katanya, lebih baik jam kosong dibanding hari libur.
Pagi ini, Kelas 12/4 yang di huni oleh Petir dan juga teman-temannya itu mendapatkan jam kosong sampai jam istirahat.
Nah loh, nikmat mana lagi yang kau dustakan.-Author
Tentu saja itu membuat suasana kelas ini menjadi brisik. Sangat rusuh, dari mulai ada yang bernyanyi, menggosip, berteriak, memukuli meja, dan juga ada pula yang tertidur.
"Mau kemana?" Tanya Petir ketika Naresh--Teman sebangkunya bangkit.
"UKS."
Petir mengangguk. Ia hanya diam karena ia sudah tau, Naresh adalah satu-satunya orang yang membenci jam kosong. Karena itu membuat keributan di kelasnya, dan Naresh tidak suka.
"Lo dari pada diem aja, mending ikutan kita main TOD" Ujar Kaivan yang kini sedang bermain TOD atau Truth ordare bersama Cemal dan anak kelas yang lainnya.
Petir diam sejenak, kemudian mengangguk. Toh dirinya juga bingung ingin melakukan apa sekarang.
Mereka mulai permainan dengan memutar botol kosong. Putaran pertama terhenti pada Cemal. Ia kemudian mengambil sebuah kertas yang sudah dibuat oleh anak-anak kelas. Ya, Cemal dan Kaivan berkeliling di dalam kelas dan menyuruh semua temannya menulis dare dan truth untuk mereka mainkan.
Berlutut satu kaki dan bilang "Marry me" pada orang yang pertama masuk ruangan.
"Mampus lo! Gue doain yang masuk si Like." Ujar Kaivan mendoakan.
Like adalah anak kelas sebelah yang suka bermain ke dalam kelasnya karena ada temannya, Like itu sebenarnya laki-laki yang mempunyai nama Ekil. Karena ia suka berperilaku seperti wanita, Ia lebih suka di panggil Like.
"Oke,gue hitung sampe 3. Siapapun yang masuk kelas, Itu target lo." Ujar salah satu teman kelas yang mengikuti permainan ini.
Cemal menutup matanya, ia berharap yang masuk adalah gadis cantik dari kelas sebelah.
"Hahaha mampus!" Semua tertawa membuat Cemal membuka matanya perlahan.
