8. Mencari bukti

292 145 216
                                    

"Hari-hari yang sulit adalah hal yang akan membuatmu kuat" 



~ HAPPY READING ~

"Cie-cie, ekhem," Suara seseorang membuat Petir terlonjak kaget, menoleh ke arah pintu yang sudah ada Cemal dan juga Kaivan yang berdiri di sana.

"Katanya nggak mau jenguk, kok tiba-tiba udah ada di sini?"Sindir Kaivan.

"Siapa ya yang ngomong Pan? Gengsi banget tuh orang."Sahut Cemal.

"Stt, diem!"Kesal Petir.

Kaivan dan Cemal terkekeh, mereka berdua memasuki ruangan kamar rawat Rain. "Dia belum siuman?"Tanya Cemal.

Petir menggeleng, "Kecelakaannya separah itu?"Petir balik bertanya.

"Gue nggak tau, pas gue kesana Rain udah dikeluarin sama orang-orang dari mobil, mobil depan dia rusak."Jawab Cemal.

"Lumayan parah nggak sih?"Sahut Kaivan yang di angguki oleh mereka berdua.

"Naresh nyusulin Jamet kemana?"Tanya Cemal kepada Petir.

"Kyla"Jawab Petir.

"Kenapa lagi?"Tanya Kaivan.

"Rain kecelakaan karena sempet di bully sama Kyla. Gue liat dia udah lemes banget, bajunya basah terus kepalanya berdarah."

"Terus kenapa nggak lo tolongin, Gledek?"Tanya Kaivan greget.

"Gue di Telfon Lo sialan! Katanya babak 2 bentar lagi mulai."

"Diapain lagi ya? kasian banget Hujan,"Ujar Cemal.

"Lo kan gledek, samber kek tuh orang. Kesel banget gue, ngebully orang mulu."Lanjutnya sambil menatap Petir.

Kaivan terkekeh, "Dia mah Gledek abal-abal. Ada ujan aja neduh."

"Nggak ya!"Ujar Petir menyangkal.

"Iya nggak, kan udah ujan-ujanan sama ayang Hujan."Goda Cemal lagi.

"Eungh"

Mereka bertiga sontak menatap Rain, gadis itu telah membuka matanya perlahan. "Gue dimana?"Tanya Rain.

"Rumah sakit."Jawab mereka kompak.

"K-Kalian ngapain disini?"Tanya Rain ragu.

"Nemenin lo lah, Hujan."Jawab Cemal.

"Eh nggak. Gue ralat, yang nemenin lo dari tadi si gledek nih, Gue sama Ipan baru dateng."Lanjut Cemal.

Rain diam, ada perasaan senang dan tidak percaya. Petir menemaninya dari tadi?

"Gue di suruh Metta."Jawab Petir.

"Metta mana?"Tanya Rain kemudian.

"Dia ngelab-"

Mulut Cemal sudah lebih dulu Kaivan tutup, "Dia lagi cari makan, yakan Tir?"Tanya Kaivan kepada Petir.

Petir mengangguk, "Mau minum?"Tanya Petir.

"Ekhem, cie-cie"Goda Cemal dan Kaivan kompak.

HUJAN DAN PETIR ( SELESAI ✓)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt