21. i love u?

287 120 283
                                    

"Bukan awan mendung yang buatku resah, salahkan dia yang mungkin tercipta begitu indah."



~ HAPPY READING ~


Sudah beberapa jam Metta berada di kamar Rain hanya untuk mengetahui jawaban mengapa Rain dan Petir saling menghindar. Rain tetap saja tidak mau menjawab pertanyaan Metta, Ia lebih fokus membaca novelnya daripada meladeni pertanyaan Metta.

"Rain, ayo lah kasih tau, siapa tau gue bisa bantu kan?"Tanyanya walaupun tentu saja tidak Rain pedulikan.

Metta menghelas nafas kesal, Ia membuka ponsel untuk membalas chat grup yang terdiri dari Kaivan, Cemal dan dirinya.

Metta menghelas nafas kesal, Ia membuka ponsel untuk membalas chat grup yang terdiri dari Kaivan, Cemal dan dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Metta menghela nafas kasar, ia menatap Rain yang tengah asik dengan buku di tangannya. "Rain gue gabut, ke Caffe yuk?"Ajak Metta.

Rain menoleh, ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 19.30, "Gass!"

Metta tersenyum jahil, ia kembali membuka handphone-nya untuk mengirim pesan kepada Cemal dan Kaivan.

Metta tersenyum jahil, ia kembali membuka handphone-nya untuk mengirim pesan kepada Cemal dan Kaivan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Caffe mana?"Tanya Rain yang kini sudah berada di dalam mobil Metta.

"Ada lah, enak kok tempatnya. Lo belum pernah kesana."Balas Metta.

"Kenapa lo nggak pernah ajak gue kesana?"Tanya Rain.

Metta terkekeh, "Lo-nya sok sibuk."

Setelah beberapa menit, mobil Metta terparkir rapih di parkiran Caffe tersebut. Malam ini malam Minggu yang tentu saja membuat Caffe tersebut ramai pengunjung.

Metta mengajak Rain untuk duduk di meja biasa mereka tempati dengan Cemal, Kaivan, dan juga Naresh.

"Lo pesen aja, gue mau ke toilet dulu."Ujar Metta yang langsung dia angguki oleh Rain.

Metta berlari menuju ke arah Kaivan dan Cemal berada. Mereka sudah lama berdiri di sebelah pintu kamar mandi untuk menyusun rencana selanjutnya.

"Petir ada disini kan?"Tanya Metta membuat Kaivan mengangguk.

HUJAN DAN PETIR ( SELESAI ✓)Where stories live. Discover now