12

2.3K 196 17
                                    

"Nat mana ya, lama banget. Ngk tau apa Nunu udah lama nungguin" gumam Nunew kesal. Nunu terus melihat kearah luar, siapa tau Nat sudah ada di sana. Saat dia asyik melihat keluar, tiba tiba dia melihat seseorang hampir jatuh. Dengan Refleks Nunew bangkit dari duduk nya dan berlari keluar.

"Astaga khun, khun tidak apa apa?" Tanya Nunu. Melihat orang sakit seperti ini, jiwa nya sebagai dokter langsung meronta ronta.

"Main pen rai, hanya kepala saya sedikit sakit" Jawab Orang tersebut yang tidak lain adalah Zee. Zee menengadah keatas untuk melihat siapa yang membantu nya.

"Khun Zee"panggil Nunew

"Khab, khun Nunew" Jawab Zee

"Panggil Nunu saja. Mari saya bantu" Nunew membantu Zee berjalan memasuki Cafe Nat. Nunew tidak membawa Zee duduk di sana, tapi dia membawa Zee ke ruangan dia yang ada di Cafe Nat. Nat memang menyediakan ruangan khusus buat Nunew untuk istirahat ketika datang ke sini.

"Silahkan duduk dulu"

"Khab"Jawab Zee. Saat ini bukan hanya kepala nya saja yang sakit, tapi Zee juga sangat merasa pusing. Zee bukan nya duduk dia malah membaringkan tubuh nya di sana.

Melihat keadaan Zee seperti ini, membuat Nunew merasa sedih dan khawatir. Sehingga tanpa sadar Nunu malah menangis melihat wajah Zee yang nampak menahan sakit.

"Aku kenapa? Kenapa di sini rasa nya sakit saat melihat dia seperti ini" batin Nunu. Nunu menghapus pelan air mata nya, setelah itu dia memeriksa keadaan Zee. Untung Saja Nunew selalu membawa ke mana mana peralatan medis nya.
Sedangkan Zee, dia malah tertidur pulas. Rasa sakit yang dia rasakan membuat dia jatuh tertidur.

"Khun?" Panggil Nunew, tapi Zee tidak menyahut.

"Khun"panggil Nunew lagi.

"Ternyata dia tertidur" Batin Nunew
Bukan nya beranjak dari sana, Nunew malah memperhatikan Zee yang tertidur. Semakin lama dia melihat kearah Zee, Nunew merasa sangat merindukan nya.

"Sebenar nya Nunu kenapa? Kenapa setiap melihat kamu Nunu merasakan rindu yang teramat sangat. Dan lagi Nunu merasa sangat mengenal kamu. Sebenar nya apa hubungan aku dan kamu? Apa kita pernah bertemu sebelum ini?" Gumam Nunew kecil sambil membelai wajah Zee dengan pelan. Saat Nunew asyik memandang Zee, tiba tiba Nunew melihat Zee begitu gelisah di dalam tidur nya.

¤¤

"Nu kenapa kamu meninggalkan aku" tangis Lian. Lian masih betah menangis di depan abu nya Nukuea. Bahkan dia tidak beranjak sedikit pun dari sana

"Aku memang bodoh, manusia paling bodoh. Bisa bisa nya aku termakan omongan mereka, sekaranga apa?". Semua nya sudah menjadi  bubur" ratap Lian

"Nu, Nuuuuuu kembali Nu" Tangsi Lian. Dengan penuh amarah, penyesalan dan kehilangan Lian berlari keluar. Berlari ke arah hutan dengan sekuat tenaga. Lelah berlari Lian sampai di sebuah Danau tempat dia dan Nukuea biasa nya bermain.

Setiba nya di sana, Lian kembali menangis meraung raung.

"Nukueaaaaa hiks,,,hiks,,,aku minta maaf" rasa sesak di dada nya begitu terasa, dan Lian sungguh tidak bisa menahan nya.

¤¤

"Khun, khun bangun khun. Khun Zee anda kenapa?" Nunew sangat khawatir melihat keadaan Zee. Air mata Zee bercucuran di mata nya dan di dahi nya begitu banyak keringat yang muncul.

"Nu hiks,,hiks,, Nukueaaa"Teriak Zee terbangun dari tidur nya dengan pandangan kosong.

"Khun" panggil Nunew
Mendengar suara Nunew, Zee menoleh kearah Nunu. Dan tiba tiba Zee menarik Nunew kedalam pelukan nya.

"Hiks,,hiks,," Zee kembali menangis di dalam pelukan Nunew

"Khun anda baik baik saja? Apa ada yang sakit?" Tanya Nunew khawatir
Bukan nya berhenti, Zee malah semakin menagis dengan suara yang pilu. Zee masih belum sadar sepenuh nya, dia masih terbayang bayang akan mimpi nya. Sehingga dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.

"Khun tolong jangan menagis" Ujar Nunew dengan suara serak. Melihat Zee menangis seperti ini, tiba tiba Nunu juga ikutan sedih.

"Hiks,,hiks,,"Pada akhir nya Nunew juga ikutan nangis. Mendengar tangisan Nunew, tiba tiba Zee tersadar. dia melepaskan pelukan nya dan Nunew.

"Eh kamu kenapa?" Tanya Zee khawatir

"Ini semua karena kamu. Nu tidak tau, tiba tiba Nunu ikutan sedih saat kamu menangis" Ujar Nunew terbata bata. Tanpa dia sadari, dia berbicara informal kepada Zee.

"Eh" Zee Tertegun mendengar ucapan Nunew

"Sssttttt kho thod Na" Zee membawa Nunew kedalam pelukan nya, kemudian mengusap usap pelan punggung Nunu.
Lama mereka berpelukan, akhir nya tangis Nunu reda juga.

"Kho thod khun saya jadi mengotori baju anda dengan air mata saya" ujar Nunew merasa tidak enak

"Jangan berbicara Formal kepada saya. Cukup panggil hia saja" perintah Zee tegas

"Hu? Hia? Kenapa?" Tanya Nunu polos

"Mai pen rai, panggil hia Saja khao jai mai?"

"Hhmm khab hia" Jawab nunew patuh

"Itu terdengar lebih baik" ujar Zee.
Zee dan Nunew saling tatap tapan, jangan lupakan jarak tubuh mereka yang begitu sangat dekat.

"Kenapa rasa nya nyaman sekali?" Batin Nunew

"Aku merasa punya ikatan dengan dia, tapi apa?" Batin Zee

"Sini hp kamu" perintah Zee

"Untuk apa?" Tanya Nunew

"Sini" Pinta Zee lagi

"Khab" Nunu memberikan hp nya kepada Zee

"Nah aku udah nyimpan nomor kamu, dan nomor aku juga udah ku simpan di sana" ujar Zee lagi sambil memberikan kembali hp Nunew

"Ha?"

"Kenapa?" Tanya Zee

"Mai pen rai hia"

"Hhmmm"

"Apa kepala hia masih sakit? Apa Nunu periksa saja lebih lanjut di rumah sakit?"

"Ngk usah, kepala aku udah mendingan kok"

"Syukur lah" lega Nunew

"Tapi tadi hia mimpi apa? Kenapa sampai menangis gitu?" Tanya Nunu lagi. Dia ingin memastikan mimpi Zee, karena tadi dia sempat mendengar Zee memanggil Nukuea. Nama yang juga sering muncul di mimpi nya.

"Ah bukan apa apa" Jawab Zee

"Tapi hia tadi menyebut nama seseorang lo"

"Hhhmm ngk kok, mungkin kamu salah dengar"

"Kho thod Nu aku berbohong, ngk mungkin aku cerita tentang mimpi aku sama kamu. Yang ada kamu malah menganggap aku aneh" Batin Zee

"Ah masak sih aku salah dengar?. Bisa jadi sih aku salah dengar, karena aku terlalu sering mendengar nama itu di dalam mimpi aku. Hhmm tadi nya aku fikir aku memiliki mimpi yang sama dengan hiaa" batin Nunu

"Nu, nu kamu tidak apa apa?" Tanya Zee saat melihat Nunew melamun

"Ah ngk kok, Nunu tidak apa apa. Ya sudah ayuk keluar, Nunu mau maka. Apa hia mau ikut?"

"Boleh"

"Ya sudah ayo"ajak Nunew

Next...

Reinkarnasi(ZeeNunew)Where stories live. Discover now