67

1.6K 150 17
                                    

Beberapa bulan kemudian,

Kandungan Nunew sudah menginjak bulan ke enam, perut nya sudah semakin besar. Selama Nunew dinyatakan hamil, Zee tidak pernah lagi ke kantor. Dia benar benar fokus menjaga kesehatan Nunu.

Saat usia kandungan Nunew memasuki bulan ketiga dan keempat, Nunew sering bolak balik rumah sakit. Bahkan Nunew juga sempat tidak sadar selama dua hari, akibat pendarah yang dia alami.

Sesuai prediksi dokter, semakin besar usia kehamilan Nunew. Maka akan semakin kuat rasa sakit yang dialami oleh Nunew.
Dia akan sering pingsan, mudah lelah dan satu lagi daya tahan tubuh nya akan semakin lemah.

Seluruh keluarga ikut andil dalam menjaga Nunew, mereka datang bergantian. Sedangkan untuk Type dan Tharn, mereka sudah menjadi orang tua sejak satu bulan yang lalu. Anak mereka berjenis kelamin laki laki.

"Hiaa" panggil Nunew

"Chai sayang, kenapa? Perut kamu sakit lagi?" Tanya Zee sambil mendekat kearah istri nya

"Mai"

"Terus?"

"Bantuin Nunu duduk, Nunu mau kebawah"

"Ah khab sayang" Zee dengan sigap membawa Nunu kedalam gendongan nya

"Kenapa di gendong hia? Nunu bisa jalan sendiri"

"Mai baby, nanti kamu capek. Biar hia gendong"

"Tapi Nunu berat"

"Kamu memang berat sayang" Jawab Zee dengan nada yang becanda

"Ah seriusan? Tu kan, ya sudah turunin Nunu"

"Becanda, kamu memang agak sedikit berat dari yang biasa nya. Itu kan karena ada baby di perut kamu. Dan lagian hia tidak masalah, mau kamu berat atau apa. Yang penting kamu nyaman dan aman"

"Khop kun na hia" ujar Nunew tulus. Dia benar benar terharu melihat bagaimana perlakuan Zee terhadap nya. Zee tidak pernah mengeluh saat Nunu minta sesuatu. Bahkan Nunew pernah ngidam masakan indonesia. Tapi Nunu mau nya harus di beli langsung ke indonesia. Dengan penuh perhatian dan kesabaran, Zee menuruti segala keinginan istri nya. Dia berangkat ke indonesia hanya untuk membeli sebuah makanan.

Tidak hanya itu, Nunew masih ingat. Zee pernah menangis kejar hanya karena dia tertidur di kamar mandi. Saat itu Zee berfikir Nunew jatuh dan jatuh pingsan. Sehingga Zee menangis sambil meracau minta maaf. Dia merasa bersalah karena sudah lalai dalam menjaga nya.

Zee dan Nunu turun menuju lantai bawah, Mereka tidak menggunakan tangga. Zee menggunakan lift agar lebih mudah dan aman untuk dia dan Nunew.

"Loh Zee, Nunu kenapa?" Tanya Davika saat melihat Zee memangku menantu kesayangan nya

"Mai pen rai mom, Nunu hanya ingin kebawah. Tapi hia malah menggendong Nunu" Jawab Nunew lembut

"Hhmm" Angguk Davika paham

"Tim medis yang bertugas mana mom? Mereka belum datang?" Tanya Zee

Zee memang menugaskan beberapa tim medis untuk menangani istri nya.

"Sudah sayang, mereka sedang berdiskusi dengan beberapa prof dari amerika mengenai kandungan Nunu."

"Hhmmm" Angguk Zee paham

"Sayang kamu mau makan?" Tanya Zee

"Hhhmm boleh hia"

"Bentar, hia akan ambilkan"

"Tidak usah Zee, biar mommy yang ambilkan"

"Hhmm khop kun na mom"

"Sama sama" Davika berjalan kearah dapur untuk mengambil makanan yang telah dia siapkan untuk Nunew. Tidak butuh lama Davika kembali lagi dengan beberapa makanan di tangan nya

"Nah ini dia"

"Khop kun na mom" ujar nunew

"Sama sama sayang" Jawab Davika

Zee mulai menyuapi Nunu makan yang dibawakan oleh mommy nya. Dia sangat telaten dalam mengurus Nunew. Sedangkan Nunew sendiri, dia begitu sangat menikmati setiap perlakuan lembut Zee kepada nya. Saat sedang asyik menikmati makanan nya, tiba tiba perut Nunew kembali sakit.

"Aakkk"rintih Nunew pelan

"Sayang, kamu kenapa" tanya Zee khawatir dan meletakan piring nya ke atas meja

"Perut Nunu sakit hia" adu Nunu dengan wajah yang penuh kesakitan

"Mom panggil dokter mom, Zee akan membawa Nunew ke kamar tamu"

"Hhmm khab sayang"

Zee menggendong Nunew dan membawa nya kedalam kamar yang berada di lantai bawah. Setiba nya di sana, Zee membaringkan Nunew dengan pelan.

"Aakkk hia sakit, hiks,,hiks,," Nunew menangis pelan karena rasa sakit yang mendera nya

"Ssttt sabar baby" Zee ikut menitikan air mata melihat Nunew yang menahan kesakitan

"Hia jangan menangis" Nunew mengusap pelan air mata suami nya

"Hia tidak menangis sayang" Sangkal Zee dengan nada yang serak

"Tidak menangis hmm? Ini apa? Dasar cengeng" ledek Nunew di sela sela rasa sakit nya

Clek,,,

"Sawaddi khab khun"

"Sawaddi khab, tolong periksa istri saya"

"Hhmm" Dokter tersebut memeriksa keadaan Nunew, tidak lupa dia menyuntikan beberapa cairan ke tubuh Nunu. Setelah itu Nunew jatuh tertidur.

"Bagaimana dok? Kenapa istri saya kesakitan gitu?"tanya Zee

"Begini khun Zee, keadaan khun Nunew sudah cukup mengkhawatirkan. Dinding rahim nya semakin mengalami infeksi. Itu lah yang menyebabkan khun Nunew merasa kesakitan"

"Terus bagaimana dok?" Tanya Zee lagi

"Yang bisa kita lakukan sekarang hanya lah memantau, dan memberikan nya beberapa obat untuk mencegah terjadi infeksi secara terus menerus. Sebenar nya kehamilan laki laki dan perempuan cukup berbeda. Kita bisa saja melakukan tindakan operasi agar bayi nya bisa lahir tanpa menunggu bulan nya habis. Tapi ini baru bisa dilakukan ketika usia kehamilan khun Nunew genap tujuh bulan dan memasuki awal bulan kedelapan. Saat saat itu paling efektif melakukan operasi, dan kami juga bisa langsung memperbaiki kondisi rahim khun Nunew. Karena beberapa prof dari amerika sudah menemukan formula yang bisa mengobati rahim istri anda."

"Syukurlah, berarti harus menunggu satu bulan lagi?"

"Benar, tapi menunggu satu bulan itu kita harus ekstra menjaga khun Nunew. Jangan sampai kita kecolongan, karena bulan bulan itu hal yang paling sulit bagi khun Nunew. Jika tubuh nya tidak bisa menerima rasa sakit itu, bisa bisa nyawa khun Nunew melayang"

"Ya tuhan, kenapa semua nya jadi begini?. Apa ini terjadi karena dosa aku di kehidupan sebelum nya. Karena aku adalah penyebab Nunew menjadi yatim piatu di kehidupan sebelum nya. Jika benar, kho thod tuhan. Tapi aku minta tolong, jangan kau ambil juga Nunu dikehidupan aku yang ini" batin Zee

"Saya permisi khun"

"Hhmmm" Angguk Zee, setelah dokter keluar. Zee terduduk diam di lantai dengan pandangan kosong. Jangan lupa air mata nya ikut menetes di pelupuk mata Zee. Dia menangis dalam diam.

Tanpa Zee sadari, Davika juga ikut mendengarkan perkataan Dokter. Sekarang dia menangis di ambang pintu kamar melihat keadaan Zee yang sekarang.

"Tuhan kenapa kau memberikan cobaan begitu berat kepada anak anak aku?. Aku tidak tega melihat mereka seperti ini, tolong tunjukan kekuasaan mu tuhan" batin Davika

Next,,
Vote yaaa,,,
Yg belum follow, follow dulu😊🤗🤗

Reinkarnasi(ZeeNunew)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt