[FASE 2; DARK-ROMANCE; CHAPTER PRIVATE]
Kisah mereka belum benar-benar usai.
Setelah memasulkan kematiannya, Akselio Kastara Nalendra semakin memiliki obsesi kuat untuk memiliki Brianna. Permasalahan yang diciptakan, membuat dirinya harus lebih ker...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hola! Ala kembali dengan update AKSELIO NALENDRA
OKAY, pokoknya jangan lupa buat vote dan tinggalkan beberapa komentar di chapter ini ya. Dilarang untuk menjadi siders 😈
Bantu aku juga untuk share dan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman dan sosial media kalian bestie. 😉
Terpenting, harus banget follow wattpad ini, instagram, tiktok @trislanggi supaya kalian enggak ketinggalan info, ataupun spoiler next part, dan ada juga random chat story di instagram. 😉
Happy Reading semuanya! Enjoy dengan chapter ini. Semoga suka. ♡♡
____________________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
28. I'M VILLAIN | DAY LOMBA
Ruangan gelap itu berisi layar monitor yang masih menyala. Waktu menunjukkan pukul dua pagi, tapi seseorang masih sibuk menggerakkan tangannya di atas keyboard. Seakan belum puas membuat masalah yang ingin dirinya pertunjukkan.
Dirasa semuanya telah selesai. Gadis itu melihat layar di hadapannya dengan senyum sombong, lalu meregangkan otot-ototnya yang mulai pegal. Kupluk hoddie yang sejak awal menutupi kepala, ia lepas begitu saja menandakan pekerjaannya telah selesai.
"Done."
Kata yang akan keluar ketika semua masalahnya sudah ia tuntaskan. Bukan tuntas lebih tepatnya, tapi muncul ke permukaan.
Brianna Arabella Inosensia. Seseorang yang secara diam-diam membuat kekacauan. Bukan perihal dendam, tapi tentang keadilan yang tidak orang-orang dapatkan hanya karena uang.
Bergerak perlahan menghancurkan orang terdekatnya sendiri. Lebih tepatnya Brianna bermain-main dengan objeknya.
Jika Brianna mampu, ia akan mengeluarkan segala permasalahan dan membuat kekacauan besar. Tapi, dirinya lebih senang menikmati penderitaan sedikit demi sedikit daripada membuatnya langsung hancur seketika.
