[FASE 2; DARK-ROMANCE; CHAPTER PRIVATE]
Kisah mereka belum benar-benar usai.
Setelah memasulkan kematiannya, Akselio Kastara Nalendra semakin memiliki obsesi kuat untuk memiliki Brianna. Permasalahan yang diciptakan, membuat dirinya harus lebih ker...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hola! Sesuai janji. Hari ini Ala update lagi temenin malam minggu kalian..
Siapa yang dikasih coklat? Ini Ala kasih buat kalian 🍫🤣
Sebelum scroll lebih lanjut. Jangan lupa untuk menekan tanda vote dan penuhi chapter ini dengan komentar antusiasme kalian. 💞
Sekadar pemberitahuan. Kalian harus banget follow instagram dan tiktok dengan user @trislanggi karena banyak informasi atau spoiler yang lebih dulu aku spill di sana yaa. Jadi harus banget difollow. 🦋
Happy reading semuanya! Semoga bagian ini bisa menenangkan kalian.
______________________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
64. KORBAN PROFESSOR
Menjaga kepercayaan seseorang adalah tanggungan setiap manusia. Begitu juga dengan mempertahankan sebuah hubungan. Tidak ada ada istilah memberatkan salah satunya.
Begitu juga yang dilakukan Brianna, ia berusaha menjaga kepercayaan Aksel dan mempertahankan hubungannya. Walaupun memang ia sangat banyak menyembunyikan rahasia dari lelaki itu. Bukan berarti Brianna sepenuhnya berbohong, ia hanya berusaha untuk mengumpulkan semua bukti lalu membongkarnya sebagai bom untuk keluarga tunangannya itu.
Mungkin Brianna bisa dikatakan manusia paling egois dalam hubungannya. Ia sama sekali tidak melibatkan Aksel dalam rencananya, membiarkan lelaki itu berperilaku normal tanpa tahu apa yang dirinya lakukan. Brianna tidak takut pada Aksel, hanya saja dirinya segan jika lelaki itu mengetahui apa yang sedang dilakukannya. Mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga. Bahkan sampai sesuatu yang sangat dijaganya terenggut begitu saja.
Menyesal? Tentu. Menyerah? Tidak. Brianna sangat merutuki kebodohannya malam kemarin. Ia ingin terus menangis di dalam kamar, merenungi kesalahan yang telah diperbuatnya. Tapi jika seperti itu, apa yang dilakukannya tidak akan sampai pada tujuan semestinya. Rencananya sudah matang, apapun kebutuhan yang diperlukan sudah terkumpul. Walaupun pada akhirnya ada banyak ketidakdugaan yang datang.
