45. JEKYLL & HYDE

13.3K 1.2K 868
                                    

Hola! Akhirnya bisa update lagi hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hola! Akhirnya bisa update lagi hari ini. Sebelumnya, maaf belum bisa update serutin biasanya, karena ada beberapa kesibukan di real life yang benar-benar enggak bisa ditunda dan butuh fokus yang lebih.

Terima kasih banyak untuk support, pengertian, dan setianya kalian semua yang selalu suka dan nunggu cerita ini update.

Happy Reading! Semoga suka dengan bagian ini dan bisa mengobati rindu kalian dengan Akselio, Brianna, dan tokoh lainnya. ♡♡

Jangan lupa untuk memberikan vote dan tinggalkan komentar sebanyak mungkin di chapter ini. ♥♥

____________________________________

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

45. JEKYLL & HYDE

Seorang lelaki dengan perawakan tegap dengan tinggi 185 cm, alis yang menukik tajam, rahang tegas dengan urat-urat menonjol dibaliknya, garis wajah yang runcing dan menawan. Tatapan tajamnya tak pernah surut kala masuk ke dalam satu ruangan paling gelap yang ia sediakan baru-baru ini. Dengan tembok bercat putih, kaca-kaca bening terpasang, tampak normal, tapi sebenarnya ruang penyiksaan paling menderita.

Langkah kakinya bergerak lebar, dengan dua bodyguard di sisi kanan kiri serta satu bodyguard kepercayaan, Gerry, yang siap menuntun tuannya menuju satu ruangan. Penampilannya masih berantakan, kemerahan di lehernya masih terlihat jelas, bibirnya masih sedikit bengkak, kemejanya yang terkoyak tidak dirinya ganti.

Untuk apa seorang Akselio ke tempat seperti ini? Menuntaskan amarahnya yang sempat tertunda selama dua puluh empat jam. Terapi yang dilakukannya perlahan membuah hasil. Aksel mampu mengendalikan diri untuk tidak menyakiti orang-orang terkasihnya, terutama Brianna. Berbeda halnya jika dengan orang-orang yang berani mengusik dirinya ataupun tunangannya.

Ceklek!

Pintu ruangan di hadapannya terbuka lebar. Gerry menepikan tubuhnya seolah mempersilakan tuannya untuk masuk. Pria 27 tahun itu tahu jika tuannya akan membalaskan amarahnya. Dan dirinya tidak akan melarang sedikitpun.

AKSELIO NALENDRA (SELESAI) Where stories live. Discover now