12. Roh Air Penunggu Danau Michia

2.6K 364 19
                                    


Binatang iblis itu masih mengamuk. Mencari keberadaan Iloania dan Irrex dengan membabi buta. Serangannya tak beraturan dan jika dilihat, itu hanya sekenanya. Disisi lain Iloania juga mencari dimana letak kelemahan dari binatang iblis itu. Namun sulit untuk menemukannya dengan tubuh sebesar itu. Apalagi gerakannya yang terus membabi buta.

"Tidak ada pilihan lain." Gumam Iloania sangat pelan.

Iloania menggerakkan tangan kanannya. Cahaya keabuan muncul dan angin besar yang kuat mengelilingi tubuh binatang iblis itu. Benda-benda tajam dan runcing bersebaran dan berterbangan. Mengenai setiap bagian tubuh binatang itu. Iloania menghela napas berat dan melepaskan sihirnya secara cepat. Itu terlalu berat disangga dengan satu tangan dan Iloania benar-benar menekan kekuatannya ketitik rendah.

Secara terbuka, Iloania mendapatkan petunjuk. Ketika binatang iblis itu melindungi bagian tertentu ditubuhnya. Itu melindungi kepala bagian sampingnya yang ada didekat mata.

"Irrex! Aku akan mengalihkan perhatiannya. Serang bagian yang dia lindungi!" Iloania berkata sembari berlari keluar dari persembunyiannya.

"Baik nona!"

Ketika Iloania keluar, binatang iblis itu menatap tajam Iloania dan mengarahkan tangan tombaknya padanya. Iloania bergerak menghindari tangan-tangan itu dengan cepat. Sedikit saja lengah, ia bisa mati dan meledak!

Iloania mengarahkan sihir api kepada binatang sihir itu. Namun, api itu dapat ditangkis dan dihilangkan dengan mudah. Ketika Iloania melompat, tangan itu mengikutinya. Membuat Irrex memiliki kesempatan melompat, menjadikan tubuhnya menjadi lebih besar. Cakar tajamnya diarahkan pada kepala bagian samping yang dilindungi binatang iblis itu.

Iloania menggerakkan tubuhnya menghindari tusukan. Sementara cakar Irrex telah mengoyak dalam kepala binatang sihir itu.

Grooaaarrrrrhhhh !!!

Rarrhhhhhhhh !!!

Tubuh binatang iblis itu seperti meleleh. Menyusut dan menghilang menjadi cairan becek hitam yang terlihat menjijikkan. Ketika Iloania mendarat dilantai, benda kehitaman dengan ukuran kecil dan berbentuk bundar dengan kilauan keperakan muncul dan mengambang beberapa centimeter diatas tanah.

Tempat itu menjadi tempat dimana Iloania awalnya berdiri. Ditiang yang kini menjadi tanpa aura. Padang kecil itu terlihat hidup, dan beberapa bayangan terlihat bersembunyi diantara pepohonan dan gelapnya hutan. Ketika Iloania meraih dan menggenggam inti hati itu.

"Apakah sudah selesai?" Gumam Iloania menatap sekelilingnya.

Irrex melayang dan memeluk Iloania dengan cepat. "Nona berhasil! Nona sangat hebat bisa mengetahui kelemahannya. Nonaku sangat cantik dan hebat!"

Iloania terkekeh dan memeluk Irrex, "Dan Irrex kecilku sudah sangat membantuku. Terima kasih ya~"

"Hehe~"

Saat itu, cahaya keemasan memendar dari cincinnya. Bibir Iloania melengkung dengan lebar. "Baiklah, Vleia juga sangat-sangat membantuku. Terima kasih ya~"

"Mmm, bagaimana dengan ciuman?" Tanya Iloania.

Irrex bersorak sementara cincinnya memancarkan cahaya lebih terang. "Hore! Ciuman dari nona!"

"Saya duluan nona! Saya duluan!" Aju Irrex sembari mendekati Iloania.

Iloania terkekeh pelan dan mendaratkan ciuman ringan kedahi Irrex. Membuat Irrex berputar-putar karena senangnya. Tak lepas, ekornya mengibas dengan penuh semangat. Bibir tipis Iloania berpindah, mengecup ringan cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Kya~ Nonaku yang cantik! Irrex akan selalu setia pada nona!" Kata Irrex.

"Saa, baiklah. Irrex dan Vleia adalah kesayanganku. Kita akan selalu bersama selamanya~" kata Iloania.

Legenda Bulan Kristal [√]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora