74. Pesan Dalam Fatamorgana

532 46 0
                                    

Iloania perlahan menggerakkan kelopak matanya. Sepasang manik emas itu terbuka ketika Iloania dengan perlahan berkedip. Pandangan kosong diarahkannya keatas, sebelum dia berjengit dan terkejut ketika melihat ia sedang dikelilingi banyak orang diruangan itu. Ada Jissiana, Lasius, Lane, Kane, Millied, Alkea, Greymons, dan bahkan Eleanor turut berada disana.

"Huaa, Ilo!!" Pekik Jissiana sembari memeluk Iloania yang baru tersadar dari pingsannya.

"Jie?" Gumam Iloania samar.

Iloania mendongak, memandang Lasius yang berada disampingnya. "Kak Sius .. kenapa aku bisa disini?"

Lasius meraih Iloania kedekapannya setelah Jissiana melepaskannya. "Maafkan aku Ilo. Maafkan aku karena tidak cukup kuat untuk ikut bertarung."

Mendengar itu, Iloania bergumam samar dengan suara lirih, "Pantas saja aku tidak bisa merasakan keberadaan Vleia."

Gheorn mendekati Iloania. "Iloania Rexelite. Atas kekacauan yang terjadi, kami Dragonia Academy harus melakukan penyelidikan yang lebih mendalam tentang yang terjadi. Benarkah orang itu adalah, Raja Iblis?"

Iloania menganggukkan kepalanya, "Ya. Dia .. Raja Iblis."

Mendengar itu, semua yang ada diruangan tak bisa tidak menahan napas mereka. Raja Iblis, adalah sesuatu yang menyebabkan pecahnya perang ribuan tahun lalu. Penyebab ditutupnya pintu langit dan pintu dunia bawah secara bersamaan. Penyebab, kebencian didunia ditinggalkan. Tetapi, itu bangkit kembali.

"Mengapa, Raja Iblis itu seakan mengincarmu?" Tanya Gheorn lagi.

Iloania menyentuh perutnya dan meremas pakaian yang melapisinya. "Karena kekuatanku."

"Seharusnya segel itu tidak pecah. Tetapi karena berbenturan dengan sihir hitam, segelnya lama kelamaan terkikis dan melemah sampai hancur. Maka dari itu, segel yang menyegel Raja Iblis turut hancur." Kata Iloania pelan.

"Tidak, tolong tunggu. Tolong jelaskan, apa hubungan segelmu dengan segel milik Raja Iblis itu. Bagaimana kalian bisa saling terhubung? Siapa kau sebenarnya?!" Tanya Millied merasa tak sabar.

Lasius menarik Iloania sedikit kebelakang dan menatap tajam Millied yang sedikit tersentak, "Tolong jangan berteriak."

"Hah, tolong semuanya tenang. Saya yakin, Iloania akan menjelaskan semuanya." Kata Gheorn membuat Iloania mengangkat wajahnya dengan senyuman tipis.

"Seandainya aku bisa menjawab itu. Tapi aku tidak bisa. Karena aku bahkan tidak tahu siapa diriku, selain Iloania Rexelite."

"Aku juga pernah bertemu dengannya saat berusia 5 tahun. Aku kehilangan guruku, yang berusaha dengan taruhan nyawanya menyegel Raja Iblis dengan segel yang sama dengan segelku. Untuk menjaga, agar aku tidak pernah melepas kekuatan itu untuk keselamatanku. Tetapi, sihir hitam melemahkannya." Ia menjawab.

"Maafkan aku." Sebelum semuanya hening tanpa suara.

***

Iloania melangkah dengan bantuan Lasius yang memapahnya. Disampingnya, Jissiana, Lane, Kane dan Eleanor turut mengikuti langkah Iloania menuju arena Dragonia Academy yang mengalami kerusakan parah. Bahkan melebar hingga kebangunan-bangunan disekitarnya.

Iloania melepaskan pelan tangan Lasius yang membantunya. Dan perlahan melangkah menuju tengah-tengah lubang besar diarena dengan perlahan. Lasius hendak mengejarnya, namun Jissiana menahan tangannya dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak papa, Iloania bisa." Kata Jissiana meyakinkan.

Lasius mengalihkan tatapannya pada Iloania yang melangkah sembari memegangi perutnya yang terasa seperti ditusuk ribuan jarum disetiap langkahnya. Namun Iloania menahannya, hanya untuk mendekati sebuah potongan kain putih yang ada dihadapannya dan terduduk.

Legenda Bulan Kristal [√]Where stories live. Discover now