90. Dua Pilihan Dan Kepastian

393 41 0
                                    

"Aku tidak bisa berkata apapun tentang masalah ini. Bangkitnya Raja Iblis bukan hanya ancaman bagi satu kerajaan, tetapi bagi seluruh umat manusia didunia!" Pria itu mengakhiri perkataannya dengan helaan napas panjang.

Diaula kerajaan Vartea, penguasa-penguasa masing-masing kerajaan berkumpul untuk membahas tentang permasalahan "Raja Iblis" yang muncul beberapa waktu lalu.

Ratu Adois, dari kerajaan Nosten berkata, "Aku setuju. Kita perlu bekerjasama untuk memperkuat kekuatan tempur kita."

Raja Herion dari kerajaan Thopaz berkata, "Sejujurnya aku memikirkan hal yang sama. Sepertinya itu satu-satunya jalan keluar. Menggabungkan seluruh pasukan perang dan melawan Raja Iblis."

"Omong kosong apa! Semua ini terjadi karena Kerajaan Alete yang mendatangkan Raja Iblis! Aku jelas mendengar tentang gadis yang saat ini menghilang dan menjadi buronan APA!" Raja Mush, dari Kerajaan Bliart berkata dengan nada keras, menunjuk Legarion.

Pemuda itu tidak mengatakan apapun, diam memejamkan mata dengan sepasang tangan yang terlipat diatas meja bundar yang sering digunakan sebagai meja rapat.

Raja Kerajaan Nelx, Zehore kembali berkata, merespon perkataan Raja Mush, "Apakah ini ada hubungannya dengan sesuatu seperti itu? Siapa yang berpikir bahwa manusia bisa memanggil dan membangkitkan Raja Iblis? Dia adalah eksistensi yang paling berbahaya diseluruh kehidupan. Apakah anda meyakini bahwa gadis itu benar-benar bisa mengendalikan Raja Iblis tanpa kehilangan nyawanya?"

"Lalu bagaimana kau menjelaskan alasannya menghilang?" Gertak Raja Mush.

"Tolong tenang. Kita bisa merundingkan masalah ini dengan kepala dingin," Raja Asshe, dari kerajaan Vartea mengingatkan dengan nada tenang, meskipun dalam benaknya dipenuhi kecemasan tentang Raja Iblis.

"Alete tetap harus bertanggung jawab!" Sergah Raja Mush.

Legarion membuka matanya dan untuk pertama kalinya menginterupsi. "Dalam 3 bulan, perang akan dimulai."

Semua yang ada disana terkejut. Ratu Adois bertanya, "Bagaimana anda yakin dan pasti dengan itu?"

"Saya akan menceritakan semuanya. Tetapi saya sangat berharap bahwa tidak akan ada seorangpun disini, yang memotong perkataan saya." Setelah itu, Legarion menceritakan segalanya, kecuali fakta bagaimana dia masih berhubungan dengan Lasius dan fakta bahwa dia tahu keberadaan Lasius dan Iloania.

Dia juga tak mengungkap perkataan Vleia tentang menuju 3 tempat yang Vleia maksud. Dia hanya mengatakan beberapa penting terutama Langit Darah yang hanya diketahui beberapa orang.

"Dengar! Bagaimana dia mengetahui hal yang bahkan tidak kita ketahui? Raja Legarion, apakah anda berusaha membela tanah anda?" Kata Raja Mush.

Legarion menatapnya dingin. "Raja Mush. Saya tidak berharap bahwa anda akan mengubah pandangan anda terhadap kerajaan kami bahkan sejak lama. Tetapi untuk kali ini, saya tidak akan membiarkan anda mengatakan bahwa salah satu rakyat saya melakukan hal seperti yang anda tuduhkan. Saya akan menjamin, bahwa saat perang tiba, gadis itu, Iloania Rexelite akan muncul sebagai sekutu."

"Dan saya akan mengerahkan seluruh sumber daya dan kekuatan sihir di Alete untuk mendukung perang melawan Raja Iblis." Kata Legarion.

Dia masih melanjutkan dengan nada yang dipenuhi keyakinan, "Tetapi jika gadis itu tidak muncul, saya akan memberikan seluruh Alete kepada kerajaan anda, untuk menyerah dibawah kerajaan Bliart. Tolong anda memahami bahwa saya tidak pernah bermain-main dengan perkataan saya."

Berdiri, Legarion membungkuk hormat dan melangkah pergi meninggalkan aula yang hening bersama dengan pengawalnya.

Bagaimana mungkin dia tidak percaya pada Iloania disaat adiknya bahkan rela menjadi buronan untuk mengikutinya mencari orang-orang yang binatang sihir Iloania suruh cari?

Legenda Bulan Kristal [√]Where stories live. Discover now