16. Sampai Di Dragonia Academy

2.6K 360 28
                                    


Jissiana terpatung ditempatnya. Ia menatap 2 sosok dihadapannya. Iloania baru saja mengatakan akan berjalan-jalan dan membelikannya sate. Ya, memang ia kembali membawa sate. Tapi laki-laki rupawan yang berdiri dihadapannya dan menatapnya dengan sorot datar tanpa ekspresi itu?!

"Dia siapa, Ilo?" Tanya Jissiana yang tak yakin akan sesuatu.

"Jie, dia ini kakak polisi. Kami pernah bertemu didistrik 11. Namanya kak Lasius Valletryern." Kata Iloania.

Jissiana menatap Lasius. Begitupun dengan Lasius yang menatap Jissiana dengan tatapan datar. "Anda adalah polisi?"

Lasius terdiam dan bergumam menekan dengan samar. Jissiana berbalik dan tersenyum miris. Merasa miris akan sikap Iloania yang asal mendeklarasikan status seseorang. Bagaimana bisa seorang Pangeran Perang dikatakan sebagai seorang polisi. Tentu saja Jissiana tahu siapa itu Lasius Valetryern. Orang yang terkenal akan kekuatan dan kemampuannya beberapa tahun terakhir.

Jissiana berbalik dan tersenyum lebar namun canggung. "Haha, senang berkenalan dengan anda. Saya akan bantu menjelaskan kebenarannya pada dikecil imut ini nanti~"

Tangan Jissiana bergerak mencubit pipi Iloania. Hingga ruam merah tercipta disana. Air mata menggenang dipelupuk mata Iloania. Ah! Jissiana lupa jika Iloania paling tidak suka dicubit pipinya. Karena katanya itu sangat menyakitkan.

Jissiana panik!

"Ilo!! Maafkan aku! Aku lupa kalau kamu tidak tahan pipimu dicubit!" Kata Jissiana mengatupkan kedua tangannya didepan wajahnya.

Iloania mengusap kedua pipinya yang memerah dan menganggukkan kepala kecil, "Humm."

"Coba kulihat, ap-"

Gerakan tangan Jissiana berhenti ketika sepasang tangan kokoh menyelanya. Menempelkan tangannya dikedua pipi Iloania, Lasius mendongakkan wajah Iloania dan menatapnya. Cahaya lembut kebiruan muncul dari tangan Lasius dan ekspresi Iloania nampak sangat nyaman. Iloania mengembangkan senyuman lima jari yang menyilaukan siapapun yang melihatnya.

"Rasanya dingin~" ucapnya riang.

"Hum." Gumam Lasius.

Jissiana mematung ditempatnya. Bibirnya rapat melengkungkan senyuman. Namun maniknya menampakkan perasaan syok yang amat.

Jissiana menangis dalam batinnya, "Huaaa!! Ilo-ku yang manis dan polos sedang didekati laki-laki tampan! Astaga-astaga! Dan mereka terlihat sangat manis! "

Ia menggigit jemarinya dan memalingkan wajahnya dan kembali membatin. "Tapi wajar saja. Ilo kan sangat cantik, Lasius ini sangat serasi dengan Iloania. Yang tidak wajar jika dia melakukan itu padaku. Hiii! Membayangkannya saja membuatku merinding! "

"Sudah." Ujar Lasius.

Iloania tersenyum, "Terima kasih kak~"

***

Ketika keadaan mulai sepi, Iloania, Lasius dan Jissiana melangkah menuju meja pendaftaran.

"Permisi. Kami akan mendaftar di Dragonia Academy. Apa saja syarat yang harus kami isi?" Tanya Jissiana.

2 pria yang berjaga itu mendongak. Tertegun begitu melihat sosok Iloania didepan mereka. Wajah mereka memerah dan nampak terpana. Namun sedetik kemudian aura gelap menyelimuti mereka. Ketika mereka menggeser pandang, manik ungu milik Lasius berkilat tajam.

Gulp!

2 pria itu mengalihkan tatapan dengan cepat. Menyadari kesalahan mereka. "S-Silakan isi formulir disini." Kata pria berwajah oriental itu.

Iloania tersenyum dan menerimanya, "Terima kasih kak."

"S-Sama-sama." Jawab pria itu.

Lasius dan Jissiana ikut menerima formulir itu. Mengambil pena bulu, Iloania mulai membaca tiap pertanyaan yang tercantumkan didalam sana.

Legenda Bulan Kristal [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang