『03°』

128 25 1
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧


Pagi kembali datang. Matahari sudah mulai menyembul dibalik awan putih. Disebuah rumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil , terdapat seorang anak laki laki yang sedang duduk di teras rumah dengan sebuah buku gambar di pangkuannya.

Dari dalam rumah seorang wanita keluar dengan pakaian yang sudah rapi dan juga sebuah tas berwarna hitam yang di genggam nya. Wanita itu tersenyum kala melihat anak laki lakinya sedang duduk di teras rumah.

" Dion ,  kamu nggak ikut sarapan sama kak dera ? "

Anak laki laki itu menoleh lalu menjawab dengan gelengan kecil. Tangan kanannya kembali bergerak dipermukaan kertas putih yang kini sudah tercoret beberapa garis membentuk sebuah gambar.

Wanita tak terlalu tua juga tak terlalu muda itu kini berjongkok di samping Dion.
" Ya udah kalo gitu mama pergi kerja dulu ya. Kalo kamu ngerasa sakit langsung bilang sama mama.. kalo--"

" Dion udah besar ma " potong Dion

Sang mama hanya menatap tanpa menjawab ucapan anaknya lagi. Detik selanjutnya Dera keluar dari rumahnya sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Langkahnya terhenti kala melihat mama dan adiknya sedang ada di teras rumah.

" Mama belum berangkat ? " Tanya Dera

" Ini baru mau pergi.. pulang sekolah kamu kerja? "

Dera diam sejenak. " Kayaknya enggak "

" Kalo gitu pulang sekolah Pastiin Adik kamu makan trus minum obat " sang mama mendekat ke arah Dera lalu menepuk pundak nya beberapa kali.

Dera mengangguk sembari tersenyum . " Mama hati hati , Dera pasti jagain Dion kok "

Setelah mamanya pergi Dera menurunkan senyumnya. Lagi lagi dirinya tidak mendapatkan perhatian lebih dari sang mama.

Atensinya kembali menatap Dion. " Pagi pagi bukanya mandi malah di luar , lagi ngapain sih ? "

" kak Dera mending berangkat sekolah deh , nanti telat "

" Yeehh ditanya juga "

" Nggak sekolah juga , ngapain harus mandi "

" Mandi itu kewajiban , kalo nggak mandi ntar bau .. emang kamu nggak malu sama temen kamu ? "

" Siapa yang mau temenan sama anak penyakitan kaya aku ? .. nggak ada "

Dera terdiam menelan ludahnya sendiri. Dion selalu seperti itu.

" Dion..  kok kamu Ngomongnya kayak gitu ? "

" Emang bener kok , nggak ada yang mau jadi temen Dion karena tau Kalo Dion penyakitan "

Dera menghela nafas lalu berjongkok didepan adiknya persis seperti yang mamanya lakukan tadi.

" Berapa kali kakak denger kamu bilang kayak gitu ? , Kayaknya udah puluhan kali atau bahkan ratusan ?.. siapa bilang kamu nggak punya temen , kak dera bisa jadi temen sekaligus kakak yang baik buat Dion "

" Dion juga pengin sekolah kak , Dion nggak mau terus diem dirumah nggak ngelakuin apa apa "

" Iya kak dera tau , tapi kesehatan kamu lebih penting .. untuk saat ini kamu nggak boleh Sekolah dulu sebelum kondisi kamu membaik lagi.. soal pelajaran atau materi apapun kakak siap ngajarin Dion di rumah , jadi kalo nanti Dion kembali sekolah nggak ada pelajaran yang ketinggalan.. gimana ? "

Dion masih terdiam melihat sang kakak berkata seperti itu. " Separah apa sih kak penyakit aku sampe nggak dibolehin Sekolah ? "

Dera memberi jeda untuk merangkai kata lalu tersenyum setelah nya. " Yang jelas kondisi kamu lagi kurang baik dan butuh istirahat yang cukup , dan setelah itu pasti  bisa cepet sembuh "

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang