『29°』

83 20 0
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧

Pagi ini entah kenapa Ganta terlihat sangat panik. Wajahnya tersirat kekhawatiran. Bangun dari tidur tadi Ganta bahkan berkeringat dingin. Sudah dipastikan Ganta mengalami mimpi buruk.

Sejak tadi Ganta sudah berusaha menghubungi Dera tapi handphone gadis itu tidak aktif sama sekali. Yang Ganta dapati hanya satu pesan

'Jangan lupa hari ini Ujian, sarapan dulu abis itu langsung berangkat ke sekolah aja ,  nggak usah jemput , gue berangkat sama Dion.. Semangat Ganta!! '

Setelah membaca pesan itu Ganta tersenyum kecil namun tidak dipungkiri rasa khawatir masih Ganta rasakan. Karena itu pagi ini Ganta terburu-buru , bahkan ia melupakan sarapan. Menggunakan jaket serta memakai sepatu dengan tergesa-gesa lantas menyambar tasnya dengan kunci motor yang ia gigit.

" YAH.. GANTA BERANGKAT " teriak Ganta begitu keluar kamar  

" bentar dulu , kamu nggak-- "

ucapan Bara yang belum selesai pun terpotong karena sudah tidak melihat anaknya berada di dalam rumah. Suara motor sport berbunyi menjauh dari pekarangan rumah. Bara hanya menggelengkan kepalanya heran.

Sesampainya di halaman parkiran , Ganta langsung bergegas melepas helm dan berlari untuk menuju ke ruang 36 dimana ruang ujian Dera berada.

Karena Seperti tahun tahun sebelumnya , Sekolah ini memang akan mengacak setiap siswa siswi Kelas XII untuk ditempatkan di ruang yang berbeda. Pengumuman penempatan ruang ujian sudah di umumkan kemarin. Dan Dera mendapatkan ruang 20 di belakang paling pojok sedangkan Ganta berada di ruang 02.

" Ganta , Lo ngapain lari lari gitu ? " Dera bertanya kala melihat Ganta berlari bak dikejar setan.

Enggan menjawab Ganta lebih memilih untuk memeluk Dera saat itu juga. Dera tentu saja kebingungan.

" Lo kenapa sih ? Mimpi buruk lagi ? " Tanya Dera.

Dera Sendiri juga baru saja tiba di kelasnya lima menit yang lalu , gadis itu berniat untuk pergi ke toilet namun saat dia baru keluar Dera dikejutkan oleh Ganta yang tiba tiba berlari lalu memeluknya seperti sekarang ini.

Ganta Sendiri hanya mengangguk menjawab pertanyaan Dera , nafasnya masih naik turun tidak terkendali. Dera ikut menghela nafas pelan, bukan satu atau dua kali Ganta mengalami mimpi buruk. Sejak beberapa hari lalu pun Dera dibuat terkejut karena Tiba tiba di jam 1 pagi pintu rumahnya di ketuk dan saat Dera membukanya ternyata yang datang adalah Ganta.

Perlahan Ganta melepas pelukan itu , memegang kedua bahu Dera dan menatap nya intens. Tatapannya begitu dalam sampai sampai Dera dibuat membeku ditempat.

" Lo nggak lupa minum obat kan , Ra ? " Ganta bertanya

Dera mengangguk terbata bata. Lantas menelan salivanya.

" Nggak ada yang sakit ? , Kepala Lo pusing nggak ? Atau dada Lo sesak ? Bilang sama gue ka-- "

" Ganta ,gue baik baik aja "

" Gue beneran takut Lo kenapa Napa lagi " ujar Ganta menunduk.

Tangan Dera terangkat untuk membenarkan kerah baju yang Ganta pakai dan juga Dasi yang masih berantakan.

" Gue nggak kenapa napa.. tenang aja , Ta " ujar nya

" gimana kalo mimpi gue beneran kejadian ?.. bakal segila apa gue tau Lo nggak baik baik aja.. gue beneran nggak mau kejadian itu-- "

" Sstt.. Gue disini , gue nggak kemana mana.. yang Lo liat cuma mimpi, udah ya "

Ganta menghembuskan nafas panjang lantas mengangguk.

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDWhere stories live. Discover now