『33°』

87 18 0
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧

" Dera.. Lo tau gimana hari hari gue tanpa ada Lo ? , Semua yang gue lakuin bahkan nggak ada yang ngebuat gue lebih baik... Ra. Ayo bangun , masih banyak hal yang mau gue tunjukkin ke Lo.. "

Sejak beberapa jam yang lalu setelah Bella keluar dari ruangan dan pergi ke ruang rawat Dion, kini giliran Ganta yang menemani Dera. Untaian kata itu terus keluar dari mulutnya. Berharap pendengaran Dera masih bisa mendengar dan mau membuka matanya kembali.

Ganta duduk di samping ranjang. Menatap lekat wajah pucat Dera yang sebagian tertutup oleh alat bantu pernafasan. Mata indah yang selalu Ganta lihat setiap hari kini harus tertutup untuk sementara. Pemuda itu masih setia menggenggam tangan Dera yang tidak dipasang infus.

" Lo harus tau gue berhasil dapet nilai bagus.. Lo janji sama gue bakal beliin gue es krim  kan ? Lo tega liat gue nangis Sendirian lagi , Ra ? "

Ganta menundukkan kepalanya lantas kembali mendongak dengan senyum kecil.

" Bahkan Lo bilang nggak akan lupa sama hari ulang tahun gue , nggak kerasa waktu cepat banget berlalu. Dan sebentar lagi hari itu tiba , gue nggak mau hadiah apapun dari Lo karena Lo mau buka mata udah buat gue bahagia "

" Dera.. seindah apa sih dunia yang lagi Lo tempati sampe Lo nggak mau balik ?  "

" Banyak orang yang mau liat Lo sembuh , banyak yang sayang dan mau perhatian sama Lo.  Tante Bella juga udah ngakuin kesalahannya dan mau memperbaiki semuanya. Lo tega ngebiarin mama Lo Sendiri nangis tiap hari ? , Lo mau liat Dion drop lagi karena Lo nggak bangun bangun ? .. "

Ganta terdiam sejenak membuang nafas lantas menatap jemari tangan yang masih bertautan dengan tangan Dera.

" Bahkan gue belum masangin cincin di jari manis Lo, Lo bilang mau bahagia bareng gue.. kalo gitu Lo harus bangun , Ra. Ayo kita jalanin ini bareng bareng lagi .. gue nggak akan minta buat mulai dari awal karena gue nggak mau nge-hilangin kenangan yang pernah kita buat bersama dulu ataupun sekarang.. "

" Ra.. "

panggilan kacau itu terdengar begitu menyesakkan. Pertahanan Ganta runtuh begitu saja. Air mata itu kembali membasahi pipinya. Ganta menundukkan kepalanya dalam hingga keningnya bersentuhan dengan punggung tangan Dera.

Dirga mengatakan jika Dera baik baik saja , meskipun dalam 3 Minggu ini detak jantung Dera sempat benar benar melemah hingga membuat Dera harus kembali berjuang sendiri dengan hanya bantuan alat medis. Operasi nya Memang berjalan dengan lancar akan tetapi tidak ada jaminan jika penyakit yang Dera derita akan sembuh sepenuhnya. Terlebih lagi Bukan hanya penyakit jantung yang harus Dera alami , namun gadis itu juga harus menahan rasa sakit yang lain juga. Namun satu hal yang membuat Ganta kembali khawatir , Dera masih belum juga membuka matanya.

Mereka tidak pasrah. Tanpa di tanya mereka jelas merasa khawatir lebih dari yang dibayangkan. Mereka yakin jika Dera pasti bisa bertahan dan segera bangun kembali. Namun dalam hati nya , Ganta Sendiri merasa khawatir . Karena apa yang Dera alami saat ini bukanlah kecelakaan biasa. Benturan dan hantaman yang begitu keras menyebabkan tubuh Dera dipenuhi luka yang terbilang cukup parah. Terlebih soal kaki nya yang patah. Setiap malam , Ganta tidak bisa tidur dengan tenang , mimpi itu sesekali menghantui dirinya. Ganta takut jika nantinya mimpi itu menjadi kenyataan.

Dari balik pintu , Hersa , Arjuna dan Kylla menyaksikan itu beberapa menit yang lalu. Mereka tidak mendengar apa yang Ganta ucapkan, walaupun begitu mereka tau betapa terpukulnya Seorang Ganta harus merasakan sedih melihat Orang tersayangnya sedang tidak baik baik saja.

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDWhere stories live. Discover now