『31°』

86 20 0
                                    

.·:*¨¨* ≈☆≈ *¨¨*:·.
ೃ⁀➷✎HAPPY READING•.ೃ࿐
୨⎯ "✦ ✾✦ ✾" ⎯୧

Saat ini , Dera duduk di taman diujung jalan dekat dengan lampu merah. Gadis itu berlari kesini untuk menenangkan dirinya.

Bahkan mungkin maaf saja tidak bisa Dera dengar dari sang mama. Dera kira dengan menutupi nya adalah hal yang paling tepat agar semuanya baik baik saja . Nyatanya tidak. Seharusnya Dera mengatakan nya dengan cepat bukan Menunggu waktu lama sampai sang mama murka. Banyak orang bilang jika Dera adalah gadis yang baik, nyatanya kata baik tidak sepenuhnya melekat pada dirinya. Dan perkataan Bella beberapa saat lalu ternyata begitu menyentuh hati kecilnya.

Dera menyumpal kedua telinganya dengan Headset. gadis itu masih tidak bisa mengalihkan pandangannya pada buku diary miliknya. Beberapa bait tulisan yang dirinya tulis tersusun rapi walaupun pada akhirnya goresan tinta hitam itu harus memudar karena air mata Dera yang jatuh tak bisa dibendung. Kata demi kata membentuk sebuah kalimat yang dapat menenangkan pikiran yang sedang kacau itu.

Penggalan lirik lagu yang Dera dengarkan begitu menusuk ulu hatinya hingga tetesan air matanya seketika bertambah deras . Buku diary itu perlahan ditutup. Dera mengedarkan pandangannya kedepan. Memandangi jalan raya yang dipenuhi oleh banyaknya orang dengan kendaraanya masing masing.

Dera Tersenyum tipis Setelah nya. Meski hidupnya begitu buruk , Dera selalu berusaha untuk mensyukuri apa saja yang Tuhan berikan kepadanya. Walaupun Dera tidak mengerti atas dasar apa Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat dan memberikan posisi kehidupan nya sebagai sosok yang harus menerima keadaan menyebalkan seperti ini.

Dera menundukkan kepalanya lantas kembali mendongak , mengusap pipinya yang masih menyisakan air mata. Lantas memandang keatas , dimana langit yang seharusnya menunjukan betapa indahnya sunset disore hari , kini harus tertutup dengan kabut tebal berwarna kelabu.

Dera bangkit dari duduknya, mulai melangkahkan kakinya hingga terhenti di tepi jalan hendak menyeberang di zebra cross. Banyak orang lain juga yang berdiri disamping Dera dengan tujuan yang sama.

Gadis itu tidak sama sekali berniat untuk menyapa orang yang ada disekitar nya. Ia memilih melihat lampu lalu lintas agar segera berubah menjadi warna merah. Tujuannya saat ini adalah rumah , setidaknya Dera harus pulang dan membersihkan dirinya sebelum kembali kerumah sakit lagi nanti. Tapi entahlah , Dera tidak yakin jika dirinya akan kembali dan menemui mamanya yang masih marah padanya.

Saat lampu sudah berubah menjadi merah.  Sebagian orang langsung berbondong-bondong untuk menyebrang. Saat kaki kecil Dera hendak melangkah tiba tiba kepalanya pusing  , dadanya juga terasa nyeri. Jam tangan itu kembali berbunyi. 

Karena tidak ingin membuang waktu, Dera lebih memilih untuk melanjutkan langkahnya. Namun tanpa Dera sadari lampu sudah kembali berubah menjadi hijau kembali.

Hingga baru setengahnya Dera berjalan,  Langkahnya terhenti ditengah jalan. Refleks Dera memegangi dadanya yang sakit. Kepalanya bertambah pusing hingga pendengaran mulai mengabur .

Sekilas kejadian terlintas begitu saja. Dera berusaha keras untuk menyadarkan dirinya namun kedua matanya seperti tidak ingin terbuka kembali. Pandangannya ikut memburam dan semakin lama kejadian buruk yang dia liat semakin dekat.

Sebagian orang yang masih berada di area itu panik melihat Dera masih berada ditengah jalan. Sebuah mobil yang hendak melintas pun harus terhenti kembali karena aksi Dera yang mengejutkan banyak orang.

Teriakan beberapa orang tidak terdengar oleh Dera sama sekali. Bahkan klason mobil dan motor turut berbunyi untuk menyadarkan Gadis berambut panjang itu agar segera menyebrang. Namun apa yang harus Dera lakukan disaat melangkah saja rasanya berat sekali , telinganya benar benar tidak bisa mendengar , juga kepalanya begitu pusing.

Gonna Be Fine || Park Jihoon °ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя