My Mate Is an Alpha || HYUCKREN

Alpha's - XV

Harsh word
Mention of death
Kissing
Fluff

Sorry for typo

"Biar aku yang bawa, kamu sedang mengandung sayang."

Donghyuck yang akhirnya membawa tubuh Ningning yang penuh luka dan dalam keadaan pingsan.

Renjun mengikuti Donghyuck, berjalan beriringan menuju mobil untuk membawa Ningning ke rumah sakit.

"Kamu sekalian diobati ya, Hyuck." Donghyuck menggeleng.

"Tapi kamu luka, Hyuck."
"Aku maunya diobati kamu, gak mau dirumah sakit." Renjun tersenyum tipis.

"Kenapa sama dia, Hyuck?" Tanya Doyoung begitu melihat kondisi Ningning yang begitu parah.
"Dia berusaha mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku?"
"Maksud kamu?"

"Dia berusaha menyingkirkan aku, untuk mengambil Renjun." Doyoung mengerti sekarang. Sifat egois dan protektif dari alpha Donghyuck yang membuat seorang omega menjadi seperti ini.

- Alpha's -

Sudah sekitar dua minggu keadaan Ningning tidak ada perubahan apapun. Omega itu masih dalam kondisi yang belum sadarkan diri.

Renjun yang hampir setiap hari datang merasa iba melihat kondisi Ningning.

"Kapan Ningning bisa bangun, gadis itu begitu menyedihkan."
"Aku tidak tau, karena dia sudah berada diujung hidupnya."
" Tapi dia bisa bangun kan?"
"Bisa, kalau omega dalam tubuh dia disegel, Ren." Ucap Doyoung.

"Maksudnya?" Renjun bingung mendengar penuturan Doyoung.

"Bulan purnama, buat perjanjian dengan Dewi bulan untuk menyegel omega Ningning agar tidak membuat onar lagi."

"Bukannya itu beresiko?"
"Memang. Sudah tidak ada lagi cara yang bisa dilakukan kecuali melakukan perjanjian itu. Tubuh Ningning sudah ditawan oleh omeganya, jadi dia harus dilepaskan, dan itu akan membuatnya kembali sadar."

"Kapan puncak bulan pernama terjadi?" Tanya Renjun lagi.

"Dua hari lagi."
"Kalau begitu aku akan melakukannya. Aku akan membuat perjanjian dengan dewi bulan untuk menyegel omega Ningning."

"Bicarakan dulu dengan Donghyuck, Ren. Ini terlalu beresiko karena kamu sedang hamil." Doyoung berusaha memberi Renjun pengertian.

"Akan aku bicarakan nanti setelah dari sini." Doyoung mengangguk.

"Tapi resiko yang akan terjadi pada Ningning itu hanya kehilangan omeganya, bukan?"

"Iya, omega dia tidak akan bisa keluar tanpa perintah dari kamu atau dewi bulan." Renjun mengangguk paham.

"Semoga setelah ini Ningning kembali sadar menjalani hidup yang lebih baik."

"Semoga."

- Alpha's -

"Kamu gila ya, Ren!" Donghyuck berteriak pada Renjun setelah Renjun memberitahukan keinginannya untuk membuat Ningning kembali sadar.

Renjun yang baru kembali dari rumah sakit langsung memberitahukan pada Donghyuck tentang perjanjian tersebut.

"Hyuck, cuma itu satu-satunya cara untuk bantu Ningning dan buat Ningning berhenti kejar aku."

"Tapi itu terlalu beresiko sayang. Kamu bahkan lagi hamil. Justru nanti kamu yang bakal terbaring di rumah sakit kalo kamu nekat melakukan perjanjian itu. Penyegelan Wolf itu butuh tenaga yang besar sayang, kamu ngerti itu kan?"

"Aku ngerti, Hyuck. Tapi ini jalan satu-satunya buat menghentikan kegilaan omega Ningning. Tubuh Ningning sekarang udah ditawan sama Omeganya sendiri. Ningning itu gadis yang baik, cuma dia salah mendapat omega." Renjun berusaha membujuk Donghyuck agar mengijinkan ia melakukan perjanjian tersebut.

"Oke, fine. Kamu boleh melakukan perjanjian itu, tapi kalo sampe terjadi sesuatu sama kamu aku akan pastikan dia membunuh Ningning."

"Terima kasih, Hyuck." Renjun mengecup bibir Donghyuck. Saat Renjun akan menarik bibirnya, tengkuk Renjun ditahan oleh Donghyuck.

Donghyuck menyesap bibir Renjun atas bawah secara bergantian. Donghyuck kulum ranum Renjun penuh hati-hati seolah bibir Renjun adalah barang yang mudah pecah.

Renjun membalas ciuman yang Donghyuck lakukan. Keduanya saling mengulum bibir masing-masing secara bergantian, lidah keduanya beradu.

Beberapa saat kemudian ciuman dilepas oleh Renjun yang mulai kehabisan nafas.

"Tolong tetap baik-baik saat melakukan perjanjian itu, ya sayang."

Tbc...

Jadi disini perjanjian itu cuma bisa dilakukan sama mate nya yang dulu, nah karena dulu alpha nya Renjun sama omeganya Ningning itu mate jadi yang melakukan perjanjian itu harus Renjun.